Jokowi ingatkan untuk pilih pemimpin yang sudah berpengalaman

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Capres nomor urut 01 Jokowi menghadiri acara "Deklarasi Dukungan Alumni Jabar Ngahiji" di Monumen Perjuangan, Bandung pada Minggu (10/3) (Desca Lidya Natalia)
Mengelola negara sebesar Indonesia ini tidak gampang, saya beruntung dimudahkan, diberikan Allah SWT pengalaman mulai dari walikota 2 periode, gubernur Jakarta dan presiden. Pengalaman itulah yang memberikan dukungan memotivasi saya..."
Bandung (ANTARA) - Calon persiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo mengingatkan untuk memilih pemimpin yang sudah berpengalaman dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Jadi perlu saya ingatkan sekali lagi dengan negara sebesar Indonesia mengelolanya tidak gampang, jadi jangan diberikan ke yang tidak berpengalaman," kata Jokowi di Monumen Perjuangan, Bandung, Jawa Barat pada Minggu.

Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara "Deklarasi Dukungan Alumni Jabar Ngahiji" di Monumen Perjuangan, Bandung yang dihadiri juga oleh sejumlah tokoh seperti Bimbo, Purwacaraka, dan massa lainnya.

"Hati-hati, 269 juta rakyat Indonesia adalah tanggung jawab kita semuanya kalau diberikan kepada yang belum berpengalaman bagaimana jadinya?" tambah Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan penduduk lebih dari 260 juta orang yang tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten dan kota serta 17 ribu pulau.

"Mengelola negara sebesar Indonesia ini tidak gampang, saya beruntung dimudahkan, diberikan Allah SWT pengalaman mulai dari walikota 2 periode, gubernur Jakarta dan presiden. Pengalaman itulah yang memberikan dukungan memotivasi saya dan memudahkan bagi saya mengelola pemerintahan, mengelola negara sebesar Indonesia ini," ungkap Jokowi.

Ia mengakui bahwa memimpin negara besar seperti Indonesia tidaklah mudah.

"Jangan dipikir gampang, menguasai masalah-masalah di setiap provinsi, kota kabupaten berbeda-beda karena Indonesia berbeda-beda suku agama, adat, tradisi, bahasa daerah, beda-beda semua dan kita sering tidak menyadari perbedaan-berbedaan itu," tambah Jokowi.

Jokowi pun mengakui bahwa Jawa Barat adalah miniatur Indonesia dengan berbagai keragamannya.

"Saya melihat Jawa Barat adalah miniaturnya Indonesia, semua suku ada di sini, suku Sunda ada, suku Sabang-Merauke, Mianggas-Pulau Rote ada di Jawa Barat ini, jangan sampai karena urusan politik, pilihan bupati/walikota/gubernur/presiden kita jadi terpecah-pecah tidak saling sapa antar kampung, tetangga, teman, gara-gara pilihan presiden/gubernur/bupati/walikota, karena aset terbesar kita persatuan, kerukunan," jelas Jokowi.

Jokowi pun meminta agar masyarakat Jabar mampu dan mau melawan berita hoaks, kabar fitnah, dan beragam penyebaran informasi dengan cara yang tidak beretika dan tidak bertatakrama.

"Coba kita lihat isu di bawah katanya kalau kita menang azan dilarang, pendidikan agama akan dihapuskan, logikanya di mana? Logikanya tidak masuk, tapi perlu bapak ibu ketahui 9 juta lebih masyarakt kita percaya terhadap itu, kalau kita diam, kalau tidak melawan bisa jadi 15 juta, 20 juta, 30 juta orang percaya. Harus kita lawan yang ini, jawabnya seperti bapak ibu teriakkan, lawan!," tegas Jokowi.

Dalam acara itu, Jokowi juga menerima deklarasi dukungan dari "Alumni Jabar Ngahiji" yang terdiri dari alumni perguruan tinggi, alumni SMA, relawan, komunitas dan masyarakat Jawa Barat yang mendukung pemenangan pasangan Jokowi-Maruf Amin dalam pemilihan presiden 2019.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Jokowi tegaskan tak ada kriminalisasi ulama Sebelumnya

Jokowi tegaskan tak ada kriminalisasi ulama

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS