Yang penting dari keserentakan tadi ingin membangun sistem pemerintahan presidensial yang lebih efektif dan efisien
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut Pemilihan Umum 2019 yang dilaksanakan secara serentak lebih kompleks namun pelaksanaannya berlangsung cukup lancar dan aman.
"Yang perlu dievaluasi adalah efektivitas dan efisiensi dari kacamata jumlah kertas suara yang begitu banyak, dan ada yang berukuran besar. Lalu untuk distribusi logistik juga mendapat pengawalan dari TNI dan Polri, tidak ada masalah," kata Tjahjo usai menyalurkan suara di TPS 072 Lapangan Puskesmas Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu.
Hal lain yang menurut Tjahjo dapat dievaluasi hingga saat ini adalah masa kampanye yang efektif. Karena masa kampanye merupakan jangka waktu di mana calon pemilih menentukan pilihannya sebelum pemilu diadakan.
"Yang kedua adalah mengenai masa kampanye. Apakah besok mau bareng seperti ini atau diberikan jeda sehari atau seminggu? Apakah pilkada disamakan dengan pilpresnya? Nanti akan ada tahapan lain untuk mengevaluasi," ujar dia.
Ia menegaskan harapannya dari pelaksanaan pemilu serentak ini agar ada sistem pemerintahan yang dapat dibangun secara efektif dan efisien.
"Yang penting dari keserentakan tadi ingin membangun sistem pemerintahan presidensial yang lebih efektif dan efisien, itu saja intinya," katanya.
Pelaksanaan pemilihan umum serentak pada 17 April 2019 terdapat lima surat suara untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, serta Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Baca juga: Mendagri salurkan hak pilih bersama warga
Baca juga: Jokowi dan Iriana gunakan pakaian putih saat gunakan hak pilihnya
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019