Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Jakarta Selatan (Bawaslu Jaksel) berharap warga bisa membantu untuk ikut mengawasi proses Pemilu 2024 pada 14 Februari di setiap tempat pemungutan suara (TPS) karena pengawas resmi hanya satu orang.
"Petugas kami ada 6.715 orang, seusai dengan jumlah TPS. Artinya, kami hanya memiliki satu petugas untuk pengawasan di setiap TPS," kata Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan Ahmad Fahlevi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia berharap ada partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024.
Ia juga menyebutkan, sebagai bagian dari persiapan itu, pihaknya sedang memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada para pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) agar mereka siap.
"Bimtek ini agar mereka paham terkait apa yang harus diawasi ketika nanti bertugas pada masa pemungutan suara itu," katanya.
Baca juga: Bawaslu DKI Jakarta libatkan 29.010 pengawas TPS cegah politik uang
Ia mengatakan bahwa bimtek tersebut berlangsung hingga tanggal 10 Februari 2024 atau bertepatan sehari sebelum masa tenang Pemilu 2024.
Selain itu, katanya, pihaknya mengawasi pindah TPS bagi pemilih pada empat kategori yakni bertugas di tempat lain, menjalani rawat inap atau mendampingi pasien rawat inap, tertimpa bencana dan menjadi tahanan rutan.
"Hari ini kami melakukan pengawasan terkait pindah TPS bagi warga yang masuk pada empat kategori tertentu, agar bisa berjalan dengan baik dan sesuai aturan," ujarnya.
Tahapan Pemilu 2024 saat ini memasuki masa kampanye terbuka dan akan berakhir pada 10 Februari 2024, kemudian memasuki masa tenang.
Sementara untuk hari pemungutan suara akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024 dan pemerintah sudah menetapkan pada tanggal tersebut menjadi hari libur nasional.
Baca juga: Faktor upah dinilai jadi alasan masyarakat mundur dari pengawas TPS
"Petugas kami ada 6.715 orang, seusai dengan jumlah TPS. Artinya, kami hanya memiliki satu petugas untuk pengawasan di setiap TPS," kata Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan Ahmad Fahlevi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia berharap ada partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu 2024.
Ia juga menyebutkan, sebagai bagian dari persiapan itu, pihaknya sedang memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada para pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) agar mereka siap.
"Bimtek ini agar mereka paham terkait apa yang harus diawasi ketika nanti bertugas pada masa pemungutan suara itu," katanya.
Baca juga: Bawaslu DKI Jakarta libatkan 29.010 pengawas TPS cegah politik uang
Ia mengatakan bahwa bimtek tersebut berlangsung hingga tanggal 10 Februari 2024 atau bertepatan sehari sebelum masa tenang Pemilu 2024.
Selain itu, katanya, pihaknya mengawasi pindah TPS bagi pemilih pada empat kategori yakni bertugas di tempat lain, menjalani rawat inap atau mendampingi pasien rawat inap, tertimpa bencana dan menjadi tahanan rutan.
"Hari ini kami melakukan pengawasan terkait pindah TPS bagi warga yang masuk pada empat kategori tertentu, agar bisa berjalan dengan baik dan sesuai aturan," ujarnya.
Tahapan Pemilu 2024 saat ini memasuki masa kampanye terbuka dan akan berakhir pada 10 Februari 2024, kemudian memasuki masa tenang.
Sementara untuk hari pemungutan suara akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024 dan pemerintah sudah menetapkan pada tanggal tersebut menjadi hari libur nasional.
Baca juga: Faktor upah dinilai jadi alasan masyarakat mundur dari pengawas TPS
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024
