Pontianak (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat Kalimantan Barat untuk tidak mudah terpecah belah akibat Pemilu 2019 ini, mengingat banyak informasi bohong yang semakin banyak beredar di tengah masyarakat, menjelang Pemilu tersebut.
"Saya minta masyarakat Kalbar yang hadir di sini bisa ikut membantu meluruskan berbagai informasi bohong yang beredar di tengah masyarakat menjelang Pemilu ini. Banyak informasi hoaks yang beredar di tengah masyarakat yang perlu kita luruskan," kata Jokowi, saat menyampaikan orasi dalam kampanye terbukanya di Kalbar, Rabu.
Jokowi menjelaskan, beberapa informasi hoaks yang beredar dan gencar disampaikan sejumlah pihak terhadap dirinya, jelas
bisa memberikan pengaruh buruk kepada masyarakat.
"Ada yang bilang, jika saya kembali jadi presiden, maka adzan di masjid akan dihilangkan, dan itu jelas bohong. Kemudian ada juga yang bilang, jika saya jadi presiden lagi, maka akan mengesahkan UU pernikahan sesama jenis dan jelas itu juga bohong," tuturnya.
Kemudian, lanjutnya, ada juga yang mengatakan jika dirinya kembali menjadi presiden, maka pendidikan agama akan dihapus dalam mata pelajaran siswa.
"Hari-hati, informasi ini jelas untuk menjatuhkan dan itu jelas keliru, sama sekali tidak benar. Karena kita harus melihat pada kenyataan ada saat ini, apakah mengarah kesana," katanya.
Menurutnya, apa yang dilontarkan sebagian pihak terkait informasi untuk menjatuhkannya tersebut jelas merupakan cara berpolitik yang tidak beretika karena menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawannya.
"Makanya saya minta semua yang ada disini bisa dan berani untuk meluruskan hal itu, karena semua itu jelas tidak benar dan tidak akan pernah terjadi," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan kepada masyarakat Kalbar agar hati-hati, jangan sampai gara-gara beda pilihan dalam pemilihan bupati/wali kota kita berkelahi dengan tetangga, gara-gara pemilihan gubernur, jadi bermusuhan dengan saudara sendiri. "Gara-gara Pilpres, kita bermusuhan dengan rekan-rekan kita dan ini yang harus kita hindari," kata Jokowi.
Menurutnya, semua pihak harus bersama-sama menyuseskan pelaksanaan pilkada dan Pemilu di negara ini, demi kebaikan bangsa ini ke depan. Dia mengatakan, hal yang paling utama dalam bangsa ini adalah semangat persatuannya, sehingga jangan sampai semangat persatuan tersebut terpecah belah gara-gara pesta demokrasi," tuturnya.
"Saya minta masyarakat Kalbar yang hadir di sini bisa ikut membantu meluruskan berbagai informasi bohong yang beredar di tengah masyarakat menjelang Pemilu ini. Banyak informasi hoaks yang beredar di tengah masyarakat yang perlu kita luruskan," kata Jokowi, saat menyampaikan orasi dalam kampanye terbukanya di Kalbar, Rabu.
Jokowi menjelaskan, beberapa informasi hoaks yang beredar dan gencar disampaikan sejumlah pihak terhadap dirinya, jelas
bisa memberikan pengaruh buruk kepada masyarakat.
"Ada yang bilang, jika saya kembali jadi presiden, maka adzan di masjid akan dihilangkan, dan itu jelas bohong. Kemudian ada juga yang bilang, jika saya jadi presiden lagi, maka akan mengesahkan UU pernikahan sesama jenis dan jelas itu juga bohong," tuturnya.
Kemudian, lanjutnya, ada juga yang mengatakan jika dirinya kembali menjadi presiden, maka pendidikan agama akan dihapus dalam mata pelajaran siswa.
"Hari-hati, informasi ini jelas untuk menjatuhkan dan itu jelas keliru, sama sekali tidak benar. Karena kita harus melihat pada kenyataan ada saat ini, apakah mengarah kesana," katanya.
Menurutnya, apa yang dilontarkan sebagian pihak terkait informasi untuk menjatuhkannya tersebut jelas merupakan cara berpolitik yang tidak beretika karena menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawannya.
"Makanya saya minta semua yang ada disini bisa dan berani untuk meluruskan hal itu, karena semua itu jelas tidak benar dan tidak akan pernah terjadi," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan kepada masyarakat Kalbar agar hati-hati, jangan sampai gara-gara beda pilihan dalam pemilihan bupati/wali kota kita berkelahi dengan tetangga, gara-gara pemilihan gubernur, jadi bermusuhan dengan saudara sendiri. "Gara-gara Pilpres, kita bermusuhan dengan rekan-rekan kita dan ini yang harus kita hindari," kata Jokowi.
Menurutnya, semua pihak harus bersama-sama menyuseskan pelaksanaan pilkada dan Pemilu di negara ini, demi kebaikan bangsa ini ke depan. Dia mengatakan, hal yang paling utama dalam bangsa ini adalah semangat persatuannya, sehingga jangan sampai semangat persatuan tersebut terpecah belah gara-gara pesta demokrasi," tuturnya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019