Aceh Selatan (ANTARA News) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, optimistis masyarakat Aceh akan memilih pemimpin yang santun dan tidak memiliki tradisi kekerasan di masa lalu.
"Soal pemimpin yang santun dan pemimpin yang tidak memiliki tradisi kekerasan di masa lalu, ini akan menentukan calon pemimpin yang akan dipilih masyarakat Aceh di pemilu presiden 2019," kata Hasto Kristiyanto, kepada pers di Aceh Barat Daya, Kamis.
Hasto Kristiyanto berada di Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan, dalam rangkaian kegiatan Safari Politik Kebangsaan X ke Aceh, pada 6-9 Maret 2019. Hasto didampingi utusan khusus KH Ma'ruf Amin, KH Lukmanul Hakim, serta Ustadz Ali Assegaf, Habib Sholeh Al Muhdar, H Zainal Arifin, dan Zuhairi Misrawi.
Hasto meyakini, masyarakat Aceh yang memiliki trauma dengan kekerasan di masa lalu, tidak menyukai calon pemimpin yang memiliki latar belakang tradisi kekerasan.
Karena itu, kata dia, masyarakat Aceh akan lebih memilih pemimpin yang santun dan memiliki semangat ke-Islaman yang kuat. "Masyarakat Aceh pada abad pertengahan sudah memiliki semangat gigih untuk menjadikan peradaban Nusantara berdasarkan dengan nilai-nilai Islam," katanya.
Lalu apa tantangan yang dihadapi TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Aceh? Hasto mengakui, tantangannya adalah sama dengan wilayah lain yakni masifnya penyebaran informasi hoaks yang ditujukan kepada pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
"Karena itu, dalam kunjungan ke Aceh ini, saya didampingi oleh para ulama yang akan mengklarifikasi informasi hoaks," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Aceh perlukan kerja sama semua pihak
Baca juga: Sekretaris TKN: Presiden Jokowi prioritasnya pembangunan di Aceh
Baca juga: Sekjen PDIP sebut masakan Aceh dapat menjadi rekomendasi kuliner nusantara
"Soal pemimpin yang santun dan pemimpin yang tidak memiliki tradisi kekerasan di masa lalu, ini akan menentukan calon pemimpin yang akan dipilih masyarakat Aceh di pemilu presiden 2019," kata Hasto Kristiyanto, kepada pers di Aceh Barat Daya, Kamis.
Hasto Kristiyanto berada di Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan, dalam rangkaian kegiatan Safari Politik Kebangsaan X ke Aceh, pada 6-9 Maret 2019. Hasto didampingi utusan khusus KH Ma'ruf Amin, KH Lukmanul Hakim, serta Ustadz Ali Assegaf, Habib Sholeh Al Muhdar, H Zainal Arifin, dan Zuhairi Misrawi.
Hasto meyakini, masyarakat Aceh yang memiliki trauma dengan kekerasan di masa lalu, tidak menyukai calon pemimpin yang memiliki latar belakang tradisi kekerasan.
Karena itu, kata dia, masyarakat Aceh akan lebih memilih pemimpin yang santun dan memiliki semangat ke-Islaman yang kuat. "Masyarakat Aceh pada abad pertengahan sudah memiliki semangat gigih untuk menjadikan peradaban Nusantara berdasarkan dengan nilai-nilai Islam," katanya.
Lalu apa tantangan yang dihadapi TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Aceh? Hasto mengakui, tantangannya adalah sama dengan wilayah lain yakni masifnya penyebaran informasi hoaks yang ditujukan kepada pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
"Karena itu, dalam kunjungan ke Aceh ini, saya didampingi oleh para ulama yang akan mengklarifikasi informasi hoaks," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Aceh perlukan kerja sama semua pihak
Baca juga: Sekretaris TKN: Presiden Jokowi prioritasnya pembangunan di Aceh
Baca juga: Sekjen PDIP sebut masakan Aceh dapat menjadi rekomendasi kuliner nusantara
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019