Sukabumi (ANTARA News) - Sekretaris TKN Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa isu kebocoran anggaran yang diusung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan bahan kampanye Prabowo sejak 2014.
Menurut Hasto, di sela acara Safari Kebangsaan di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, tuduhan itu tak pernah bisa dibuktikan Prabowo.
"Yang terbukti kebocoran yang terjadi dalam pencalegan, ada calon koruptor. Itu kan juga kebocoran," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan.
Caleg mantan napi korupsi itu sudah terungkap dalam publikasi yang baru dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Hasto yakin KIK mampu jadikan Jabar basis suara Jokowi
Hasto menyarankan agar Prabowo melaporkan saja ke aparat bila memang benar ada bukti atas dugaan kebocoran anggaran yang dimaksudnya.
"Sehingga kalau melihat itu berdasarkan fakta-fakta, bukan sekedar retorika," kata Hasto.
Dalam kesempatan ini, Sekjen PDI Perjuangan ini juga menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut ada "genderuwo" karena hukum hanya tajam ke arah pihaknya sebagai oposisi.
"Yang bahaya kan genderuwo politik. Karena menggunakan kekuasaannya untuk memfitnah. Itu yang bahaya," kata Hasto.
Baca juga: Hasto bantah tudingan Megawati pakai konsultan asing saat Pilpres 2009
Menurut Hasto, di sela acara Safari Kebangsaan di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, tuduhan itu tak pernah bisa dibuktikan Prabowo.
"Yang terbukti kebocoran yang terjadi dalam pencalegan, ada calon koruptor. Itu kan juga kebocoran," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan.
Caleg mantan napi korupsi itu sudah terungkap dalam publikasi yang baru dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Hasto yakin KIK mampu jadikan Jabar basis suara Jokowi
Hasto menyarankan agar Prabowo melaporkan saja ke aparat bila memang benar ada bukti atas dugaan kebocoran anggaran yang dimaksudnya.
"Sehingga kalau melihat itu berdasarkan fakta-fakta, bukan sekedar retorika," kata Hasto.
Dalam kesempatan ini, Sekjen PDI Perjuangan ini juga menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut ada "genderuwo" karena hukum hanya tajam ke arah pihaknya sebagai oposisi.
"Yang bahaya kan genderuwo politik. Karena menggunakan kekuasaannya untuk memfitnah. Itu yang bahaya," kata Hasto.
Baca juga: Hasto bantah tudingan Megawati pakai konsultan asing saat Pilpres 2009
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019