Di depan TKN, Petani Cianjur keluhkan pemalsuan beras Pandan Wangi

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto didampingi Juru Bicara TKN Ahmad Basarah dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanuddin berinteraksi dengan petani Padi Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019). (ANTARA/Joko Susilo)
Cianjur (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Petani Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Pepen, mengeluhkan pemalsuan beras Pandan Wangi yang hanya bisa tumbuh di daerahnya saja di Indonesia di hadapan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto.

"Banyak pemalsuan-pemalsuan itu pak, maka kami terus berjuang karena banyak yang asal menamakan beras Pandan Wangi Cianjur," kata Pepen kepada Hasto memimpin Safari Kebangsaan ke Kabupaten Cianjur, Kamis.

Dengan pemalsuan ini, katanya, yang diuntungkan para pengusaha, bukan petani. Pandan Wangi di Indonesia hanya bisa tumbuh di Cianjur.

"Di dunia ini cuma ada dua, yaitu di Siberia dan di Cianjur, kenapa kami katakan cuma dua karena para peneliti IPB waktu itu meneliti beras ini, maka kami bangga sekali pandan wangi ini tumbuh di Cinajur yang kulaitasnya begitu menguntungkan," katanya.

Pepen menyebutkan bahwa beras Pandan Wangi Cianjur sudah punya legalitas sejak 2004 dari kementerian Pertanian, saat menterinya Bungaran Saragih.

Untuk itu, katanya, pihaknya berharap pemerintah tegas terhadap pemalsuan beras Pandan Wangi yang ada di pasaran.

Atas keluhan ini, Hasto meminta pihak petani melaporkan pemalsuan tersebut dan pihaknya akan melindungi para petani.

Dalam sambutannya, Hasto menyatakan politik itu di bawah, bukan di atas menjadi elit, sehingga dirinya berada ada di Kampung Wisata Pandan Wangi di Warung Kondang, Cianjur.

Hasto mengatakan Presiden Jokowi berasal dari rakyat biasa dan juga KH Ma'ruf Amin juga berasal dari kalangan bawah, dari ulama biasa.

Hasto mengatakan bahwa Indonesia harus bangga dengan makanan asli.

"Bung Karno mengatakan dari lidah perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor. Sehingga kita lebih bangga makan ketela, umbi umbian," katanya.

Untuk itu, pemerintah Jokowi selalu membangun infrastruktur yang menunjang pertanian di Indonesia, seperti irigasi, bendungan, untuk mendorong ketahanan pangan nasional.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
KPU Palembang mulai siapkan perlengkapan Pemilu 2019 Sebelumnya

KPU Palembang mulai siapkan perlengkapan Pemilu 2019

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS