Jakarta (ANTARA) - Kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi berpendapat dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2019 sudah membuat resah dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat.
"Turunnya tingkat kepercayaan masyarakat tersebut berimbas pada terjadinya krisis kepercayaan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai salah satu lembaga yang berwenang menyelenggarakan Pemilu," kata Adhie dalam diskusi bertema "Membongkar Modus Operandi Kecurangan Pilpres" yang digagas Forum Tebet, di Jakarta, Kamis.
Pemilu serentak 2019 disebut-sebut sudah dipenuhi dengan kecurangan, baik itu yang dilakukan sebelum Pemilu, saat Pemilu, maupun pasca Pemilu. Tudingan tersebut hampir seluruhnya disampaikan kubu pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Segala persoalan seharusnya bisa selesai dan ketegangan kecurangan juga selesai. KPU dengan trust (kepercayaan) baru akan menyelamatkan kedua belah pihak," katanya.
Untuk membentuk kepercayaan baru publik, ia menyarankan agar saat ini segera dilakukan penggantian seluruh atau sebagian anggota KPU, sehingga nantinya diharapkan proses penghitungan suara dan penetapan pemenang Pemilu bisa dilakukan anggota-anggota baru tersebut.
"Cara terbaik mengganti seluruhnya atau sebagian anggota KPU. Dengan adanya penggantian, kembali kepercayaan masyarakat bisa diselamatkan," ucapnya.
Sebelumnya, berbagai pernyataan yang meragukan hasil rekapitulasi KPU terus bermunculan. Mulai dari desakan menghentikan proses penghitungan suara KPU, tuntutan diskualifikasi pasangan nomor Urut 01, dan kini permintaan pergantian anggota KPU.
Desakan tersebut bermunculan setelah dalam hasil penghitungan suara sementara KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih tetap unggul dengan 56,2 persen suara dan Prabowo-Sandiaga dengan 43,7 persen suara.
"Turunnya tingkat kepercayaan masyarakat tersebut berimbas pada terjadinya krisis kepercayaan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai salah satu lembaga yang berwenang menyelenggarakan Pemilu," kata Adhie dalam diskusi bertema "Membongkar Modus Operandi Kecurangan Pilpres" yang digagas Forum Tebet, di Jakarta, Kamis.
Pemilu serentak 2019 disebut-sebut sudah dipenuhi dengan kecurangan, baik itu yang dilakukan sebelum Pemilu, saat Pemilu, maupun pasca Pemilu. Tudingan tersebut hampir seluruhnya disampaikan kubu pendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Segala persoalan seharusnya bisa selesai dan ketegangan kecurangan juga selesai. KPU dengan trust (kepercayaan) baru akan menyelamatkan kedua belah pihak," katanya.
Untuk membentuk kepercayaan baru publik, ia menyarankan agar saat ini segera dilakukan penggantian seluruh atau sebagian anggota KPU, sehingga nantinya diharapkan proses penghitungan suara dan penetapan pemenang Pemilu bisa dilakukan anggota-anggota baru tersebut.
"Cara terbaik mengganti seluruhnya atau sebagian anggota KPU. Dengan adanya penggantian, kembali kepercayaan masyarakat bisa diselamatkan," ucapnya.
Sebelumnya, berbagai pernyataan yang meragukan hasil rekapitulasi KPU terus bermunculan. Mulai dari desakan menghentikan proses penghitungan suara KPU, tuntutan diskualifikasi pasangan nomor Urut 01, dan kini permintaan pergantian anggota KPU.
Desakan tersebut bermunculan setelah dalam hasil penghitungan suara sementara KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih tetap unggul dengan 56,2 persen suara dan Prabowo-Sandiaga dengan 43,7 persen suara.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019