pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Asosiasi kesehatan harap sektor kesehatan jadi fokus capres-cawapres

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Koordinator Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) Moh. Adib Khumaidi sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam acara Dialog Nasional KOMPAK dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (ANTARA/Sean Muhamad)
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi kesehatan dan organisasi profesi bidang kesehatan yang tergabung ke dalam Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) berharap sektor kesehatan menjadi fokus seluruh calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) bilamana terpilih.
 
"Kami berharap indikator-indikator kesehatan masyarakat dan permasalahan kesehatan saat ini menjadi poin utama yang kemudian ditindaklanjuti oleh nanti presiden terpilih dalam satu upaya pembangunan kesehatan," kata Koordinator KOMPAK Moh. Adib Khumaidi dalam acara Dialog Nasional KOMPAK dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia di Jakarta, Selasa.
 
Adib menyatakan berbagai permasalahan kesehatan yang menjadi salah satu faktor rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia perlu dibenahi oleh presiden dan wakil presiden terpilih.
 
Ia menyebutkan beberapa poin yang harus menjadi perhatian adalah usia harapan hidup, angka kematian ibu dan bayi, permasalahan gizi dan stunting, obesitas, serta angka kematian akibat penyakit menular dan tidak menular yang tinggi.
"Termasuk menyeriusi Framework Convention on Tobacco Control atau FCTC, di mana hingga saat ini 181 negara sudah menandatanganinya dan hanya lima negara yang belum menandatanganinya termasuk di antaranya Indonesia," ucap Adib yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
 
Lebih lanjut, Adib mengemukakan berbagai permasalahan seperti pelayanan kesehatan yang belum merata, belum lengkapnya sembilan jenis dokter yang harus ada pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, hingga imunisasi lengkap bagi anak yang masih jauh dari target menjadi permasalahan yang juga harus diatasi oleh presiden dan wakil presiden terpilih.
 
Untuk itu, ia menegaskan perhatian atas sejumlah permasalahan di bidang kesehatan tersebut harus terlihat buktinya pada 100 hari pertama pemerintahan.
 
Ia juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi para capres-cawapres beserta tim sukses dalam dialog tersebut. Melalui acara ini, ia berharap presiden dan wakil presiden terpilih menjadikan sektor kesehatan sebagai salah satu fokus dalam program pemerintahannya.
 
"KOMPAK siap menjadi mitra dalam bersinergi dan berkolaborasi," ucap Moh. Adib Khumaidi.

KOMPAK merupakan gabungan komunitas dan asosiasi profesi kesehatan yang di dalamnya beranggotakan 19 institusi, di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan 15 asosiasi kesehatan dan organisasi profesi bidang kesehatan lainnya.

Baca juga: PR besar bidang kesehatan untuk pemimpin Indonesia

Baca juga: PB IDI ingatkan pemeriksaan kesehatan capres-cawapres mesti independen
Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Round up, janji-janji pasangan calon di hari ke-49kampanye Sebelumnya

Round up, janji-janji pasangan calon di hari ke-49kampanye

Arsul Sani ikut sidang PHPU Pileg terkait PPP, tapi tak ikut memutus Selanjutnya

Arsul Sani ikut sidang PHPU Pileg terkait PPP, tapi tak ikut memutus