enggak apa-apa ... biasaJakarta (ANTARA) - Bakal calon wakil presiden (cawapres) usungan Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar mengatakan pernyataan dukungan Barisan Kader (Barikade) Gus Dur kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah proses demokrasi yang biasa.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena semua pihak memiliki hak politik masing-masing dalam menentukan pilihan pada pemilu.
"Ya, enggak apa-apa, itu proses demokrasi, biasa. Setiap pemilu masing-masing punya hak menentukan," kata Muhaimin usai Pembukaan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Jumat.
Usai deklarasi dukungan Barikade Gus Dur kepada pasangan Ganjar-Mahfud itu, Muhaimin mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas dirinya dan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan di Jawa Timur.
"Ya, setiap pemilu berbeda, jadi biasa saja," kata Muhaimin.
Baca juga: Hasto: Yenny Wahid tambah energi bagi kemenangan Ganjar-Mahfud
Barikade Gus Dur mendeklarasikan dukungannya kepada bakal pasangan capres dan cawapres Ganjar-Mahfud MD.
Ketua Barikade Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, menyatakan dukungan tersebut dan ditunjuk menjadi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Karena kedekatan rasa tersebut, kedekatan hati kami, Barisan Kader Gus Dur menyatakan mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," kata Yenny Wahid yang juga putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid itu.
Yenny mendengarkan aspirasi masyarakat, khususnya dari para kader Gus Dur, dan menyimpulkan bahwa kelanjutan program pembangunan adalah kunci keinginan masyarakat.
Mereka berharap apa yang telah dicapai selama pemerintahan Presiden Joko Widodo akan diteruskan dan ditingkatkan demi menuju visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Yenny Wahid jadi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud
Baca juga: Barikade Gus Dur dukung pasangan Ganjar-Mahfud
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023