KPU: Petugas pemilu yang meninggal di NTT bertambah, 198 petugas sakit

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Sejumlah anggota KPPS sedang melakukan perhitungan surat suara di salah satu TPS saat Pemilu pada 14 Februari lalu. ANTARA/Kornelis Kaha
Terakhir bertambah satu orang, sehingga jumlahnya menjadi tujuh orang
Kupang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat hingga Minggu sore jumlah petugas penyelenggara pemilu di provinsi itu yang meninggal sudah bertambah menjadi tujuh orang.

“Terakhir bertambah satu orang, sehingga jumlahnya menjadi tujuh orang,” kata Anggota Komisioner KPU NTT Baharudin Hamzah saat dihubungi ANTARA di Kupang, Minggu sore.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS ), dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). 

Dia mengatakan terakhir yang dilaporkan meninggal dunia itu adalah anggota KPPS Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, bernama Laurensius Samun.

Baca juga: KPU sebut seorang anggota PPS di Alor NTT meninggal dunia

Laurensius Samun meninggal dunia pada Jumat (23/2) dinihari di Puskesmas Waipukang, setelah dirawat intensif sejak 16 Februari lalu usai melaksanakan tugasnya saat proses pencoblosan dan saat perhitungan suara.

Baharudin mengatakan tambahan petugas pemilu yang meninggal itu, maka kini terdapat empat petugas KPPS, dua petugas PPS dan satu orang petugas PPK yang meninggal dunia dalam pesta demokrasi itu.

Dua penyelenggara pemilu yang meninggal dari PPS adalah Aloysius Demo (57), Ketua PPS Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, yang meninggal pada Kamis (22/2).

Kemudian anggota PPS Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, atas nama Esra Grenigel Langare (20) meninggal pada Rabu (21/2) di RSUD Kalabahi Alor.

Baca juga:  Enam petugas pemilu dan linmas di NTT dilaporkan meninggal dunia

Kemudian Yohanes Baptista Atalawan Hayon (41), petugas PPK Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, meninggal pada Selasa (20/2) malam di RSUD Hendrik Fernandes Larantuka.

Tiga petugas KPPS yang meninggal yakni Ketua KPPS di TPS 07 Desa Bakiruk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, bernama Marselina Hoar. Kemudian petugas KPPS di TPS 03 Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Antonio Silva Maia (54), dan anggota KPPS di Kabupaten Alor bernama Luther Manetlang (51) yang meninggal Kamis (15/2) atau sehari setelah melaksanakan tugas di Pemilu 2024.

Dia mengatakan selain yang sudah meninggal dunia, saat ini terdapat 198 petugas penyelenggara Pemilu yang masih dirawat intensif di sejumlah RS atau puskemas akibat sakit.

Baca juga: Seorang ketua KPPS di NTT meninggal dunia
Pewarta:
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Wakil Ketua MPR: Hak angket untuk pemilu bersifat kontraproduktif Sebelumnya

Wakil Ketua MPR: Hak angket untuk pemilu bersifat kontraproduktif

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024 Selanjutnya

Herman Deru-Cik Ujang raih 2,2 juta suara pada Pilgub Sumsel 2024