Banda Aceh (ANTARA News) - Ketua Tim Kampanye Nasional Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, Erick Thohir, mengatakan pihaknya akan menyerang aksi fitnah dan sebaran hoaks dengan bukti dan fakta yang didapat.
"Bukan menyerang menghalalkan segala cara, tetapi kita membuktikan bahwa banyak hal-hal dilaporkan tidak benar dan kami juga ingin melaporkan hal-hal yang benar," kata Erick ditemui pada Jumat malam (14/12) di Kabupaten Aceh Besar.
Beberapa isu yang disebutkan Erick antara lain spanduk yang bertuliskan keterkaitan Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo terkait PKI.
Erick menegaskan hal itu menjadi fitnah dan sangat merugikan.
Dia mengajak semua pihak untuk berkampanye secara profesional dan transparan.
"Saya katakan jangan bertarung, kita tidak mau bertarung, kita ingin memberikan kepada rakyat track record yang baik agar Indonesia bisa bersaing di mata dunia," ujar Erick.
Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin merupakan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 dalam Pemilihan Presiden 2019. Rival politiknya pada pilpres kali ini adalah Capres-Cawapres Nomor Urut 02 yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Bukan menyerang menghalalkan segala cara, tetapi kita membuktikan bahwa banyak hal-hal dilaporkan tidak benar dan kami juga ingin melaporkan hal-hal yang benar," kata Erick ditemui pada Jumat malam (14/12) di Kabupaten Aceh Besar.
Beberapa isu yang disebutkan Erick antara lain spanduk yang bertuliskan keterkaitan Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo terkait PKI.
Erick menegaskan hal itu menjadi fitnah dan sangat merugikan.
Dia mengajak semua pihak untuk berkampanye secara profesional dan transparan.
"Saya katakan jangan bertarung, kita tidak mau bertarung, kita ingin memberikan kepada rakyat track record yang baik agar Indonesia bisa bersaing di mata dunia," ujar Erick.
Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin merupakan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 dalam Pemilihan Presiden 2019. Rival politiknya pada pilpres kali ini adalah Capres-Cawapres Nomor Urut 02 yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018