ANTARA - Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bukan akibat ledakan bom, namun dengan proyektil jarak pendek berhulu ledak sekitar tujuh kilogram. Dalam pernyataan yang disiarkan Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), Sabtu (3/8), IRGC menyebut pembunuhan itu sebagai ‘kejahatan teroris’ dan bersumpah akan memberikan ‘hukuman berat’. (Nusantara Husnul K Mulkan/Rayyan/Ardi Irawan)
Copyright © ANTARA 2024