Ulama di Bangkalan kecam kericuhan 22 Mei

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Para ulama di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menyampaikan pernyataan sikap mengecam aksi anarkis 22 Mei 2019 dan menolak Gerakan "People Power" (Foto: ANTARA/Abd Aziz)
Bangkalan (ANTARA) - Para ulama di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengecam kerusuhan yang terjadi 22 Mei 2019 dan Gerakan "People Power" yang terjadi di Jakarta dengan cara-cara kekerasan, karena dinilai mengganggu kerukunan dan keamanan bangsa ini.

"Kami para ulama di Bangkalan mengecam tindakan kekerasan dan Gerakan 'People Power' karena mengganggu stabilitas keamanan bangsa ini," kata juru bicara ulama Bangkalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan KH Syarifudin Damanhuri, di Bangkalan, Rabu.

Para ulama ini menjelaskan, selain mengganggu hubungan persaudaraan antara sesama manusia bangsa Indonesia, Gerakan 'People Power' dalam aksi 22 Mei 2019 itu, juga mengganggu keamanan negara, apalagi hingga terjadi kerusuhan dan bentrok massa.

Negara Indonesia, kata Kiai Damanhuri adalah negara hukum. Karena itu, jika ada persoalan dengan pelaksanaan pemilu, sebaiknya selesaikan dengan cara-cara yang konstitusional, yakni melalui jalur Mahkamah Konstitusi (MK), bukan dengan gerakan massa.

"Demo yang dilakukan masyarakat ke Jakarta itu, adalah cara-cara yang tidak konstitusional. Seharusnya, dilakukan cara-cara yang konstitusional, yakni dengan mengajukan perkara pemilu tersebut ke MK," katanya pula.

Para ulama dan habib se-Kabupaten Bangkalan ini juga menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri yang selama ini telah berupaya menciptakan rasa aman di Pulau Madura secara umum dan Kabupaten Bangkalan secara khusus.

Kiai Damanhuri dan para ulama lainnya di Bangkalan, Madura selanjutnya mengajak semua elemen masyarakat agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis yang melawan hukum, karena hal itu hanya akan merusak dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Kapolres Bangkalan AKBP Boby Pa'ludin Tambunan menyampaikan terima kasih atas dukungan para ulama dan habib di Kabupaten Bangkalan itu, dan berharap, sinergi atau kerja sama yang baik dalam rangka persatuan dan kesatuan, serta dalam rangka mewujudkan situasi yang aman dan kondusif akan terus terjalin dengan baik.

"Dukungan para tokoh masyarakat dan tokoh ulama sangat kami harapkan, sebab dengan cara ini, bangsa ini akan kuat, dalam mengatasi berbagai upaya oknum dalam memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini," kata Kapolres pula.

Berkat dukungan para tokoh masyarakat dan tokoh ulama, pelaksanaan pemilu di Kabupaten Bangkalan secara khusus dan Madura pada umumnya telah berlangsung dengan baik.

"Keharmonisan para tokoh ulama dan tokoh masyarakat dalam ikut mewujudkan situasi yang aman dan kondusif ini, diharapkan akan tetap berlangsung dan terjaga dengan baik," kata Kapolres.
Pewarta:
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Massa aksi di DPRD Sumut terus bertambah dan memanas Sebelumnya

Massa aksi di DPRD Sumut terus bertambah dan memanas

KPU tetapkan tantangan masa depan Kota Bandung jadi tema debat pilkada Selanjutnya

KPU tetapkan tantangan masa depan Kota Bandung jadi tema debat pilkada