Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan KH Husin Naparin mengingatkan agar umat tidak terprovokasi oleh hal-hal yang kontra produktif, apalagi sampai melakukan tindakan inkonstitusional yang berpotensi menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa terkait penyelenggaraan Pemilu.
Menurut Husin Naparin, KPU selaku penyelenggara pemilu sudah bekerja keras melaksanakan pesta demokrasi sesuai aturan. Bahkan terbilang sangat lelah mempertahankan apa yang sudah menjadi ketentuan.
"Sehingga mungkin jika ada kekurangan atau kesalahan sedikit yang sifatnya tidak disengaja dan bisa dilakukan perbaikan agar tak merugikan satu pihak, bisa dimaklumi karena faktor kelelahan seorang manusia," katanya kepada ANTARA di Banjarmasin, Senin (6/5).
Terhadap pihak yang cenderung mempertentangkan proses dan hasil sementara pemilu yang sedang berjalan, ulama kharismatik ini dengan bijak menyatakan hal itu adalah hak setiap orang.
"Saya kira kalau KPU sudah melaksanakan sebaik-baiknya, peduli amat suara orang itu. Kalau mereka tidak setuju kan ada mekanismenya menuntut. Jadi jangan menyebar hoaks begitu saja," papar Husin Naparin menegaskan.
Dia pun mengaku percaya kepada penyelenggara pemilu yang telah menjalankan amanat undang-undang. Jika pun misalnya ada berbuat kecurangan, maka oknum yang bersangkutan akan mempertanggungjawabkannya di akhirat kelak.
Kepada masyarakat Banua Kalimantan Selatan, secara khusus Husin Naparin berpesan agar menjalani kehidupan normal kembali pasca pemilu.
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin ini mengajak untuk menghadapi apa yang menjadi tugas masing-masing dalam hidup dan kehidupan seperti bekerja mencari rezeki dan beribadah kepada Allah SWT. Bukan justru sebaliknya, mempersoalkan masalah-masalah yang tidak bisa dilaksanakan sendiri.
Pun begitu bagi petugas KPPS dan anggota Polri yang meninggal dunia, dia turut menadahkan tangan memohon doa agar Allah SWT memberikan nilai kepada para pahlawan demokrasi tersebut.
Di sisi lain, ulama yang meraih gelar akademik Lc dari Fakultas Ushuluddin Al Azhar University, Cairo, Mesir Jurusan Al-Da’wah wa al-Irsyad tahun 1976 dan gelar MA di Punjab University, Lahore, Pakistan Jurusan Islamic Studies tahun 1986 serta Islamic University, Islamabad, Pakistan Jurusan Bahasa Arab tahun 2007 ini juga mengingatkan para calon anggota legislatif yang terpilih agar tidak terlalu bergembira dan wajib bersyukur kepada Allah SWT.
"Sedangkan bagi yang kalah, mudah- mudahan kemenangan yang tertunda. Yakinlah masih banyak lagi lahan kepentingan umat yang harus diperjuangkan bersama. Jadi walaupun tidak melalui legislatif atau eksekutif, di masyarakat masih banyak hal-hal yang perlu kita benahi," tandasnya.
Menurut Husin Naparin, KPU selaku penyelenggara pemilu sudah bekerja keras melaksanakan pesta demokrasi sesuai aturan. Bahkan terbilang sangat lelah mempertahankan apa yang sudah menjadi ketentuan.
"Sehingga mungkin jika ada kekurangan atau kesalahan sedikit yang sifatnya tidak disengaja dan bisa dilakukan perbaikan agar tak merugikan satu pihak, bisa dimaklumi karena faktor kelelahan seorang manusia," katanya kepada ANTARA di Banjarmasin, Senin (6/5).
Terhadap pihak yang cenderung mempertentangkan proses dan hasil sementara pemilu yang sedang berjalan, ulama kharismatik ini dengan bijak menyatakan hal itu adalah hak setiap orang.
"Saya kira kalau KPU sudah melaksanakan sebaik-baiknya, peduli amat suara orang itu. Kalau mereka tidak setuju kan ada mekanismenya menuntut. Jadi jangan menyebar hoaks begitu saja," papar Husin Naparin menegaskan.
Dia pun mengaku percaya kepada penyelenggara pemilu yang telah menjalankan amanat undang-undang. Jika pun misalnya ada berbuat kecurangan, maka oknum yang bersangkutan akan mempertanggungjawabkannya di akhirat kelak.
Kepada masyarakat Banua Kalimantan Selatan, secara khusus Husin Naparin berpesan agar menjalani kehidupan normal kembali pasca pemilu.
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin ini mengajak untuk menghadapi apa yang menjadi tugas masing-masing dalam hidup dan kehidupan seperti bekerja mencari rezeki dan beribadah kepada Allah SWT. Bukan justru sebaliknya, mempersoalkan masalah-masalah yang tidak bisa dilaksanakan sendiri.
Pun begitu bagi petugas KPPS dan anggota Polri yang meninggal dunia, dia turut menadahkan tangan memohon doa agar Allah SWT memberikan nilai kepada para pahlawan demokrasi tersebut.
Di sisi lain, ulama yang meraih gelar akademik Lc dari Fakultas Ushuluddin Al Azhar University, Cairo, Mesir Jurusan Al-Da’wah wa al-Irsyad tahun 1976 dan gelar MA di Punjab University, Lahore, Pakistan Jurusan Islamic Studies tahun 1986 serta Islamic University, Islamabad, Pakistan Jurusan Bahasa Arab tahun 2007 ini juga mengingatkan para calon anggota legislatif yang terpilih agar tidak terlalu bergembira dan wajib bersyukur kepada Allah SWT.
"Sedangkan bagi yang kalah, mudah- mudahan kemenangan yang tertunda. Yakinlah masih banyak lagi lahan kepentingan umat yang harus diperjuangkan bersama. Jadi walaupun tidak melalui legislatif atau eksekutif, di masyarakat masih banyak hal-hal yang perlu kita benahi," tandasnya.
Pewarta: Firman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019