LSI Denny JA: Mayoritas pemilih Muslim inginkan Indonesia khas Pancasila

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di Jakarta, Selasa. (ANTARA/Rangga Jingga)
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei nasional terbaru lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan mayoritas pemilih Muslim di Tanah Air menginginkan Indonesia harus khas sesuai Pancasila.

"Berdasarkan survei terhadap 1.200 responden, pemilih Muslim yang jumlahnya 87,8 persen, mayoritas diantaranya menyatakan Indonesia harus khas Pancasila," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Selasa. 

Ardian mengatakan sebanyak 87,4 responden Muslim memilih Indonesia harus khas Pancasila. Sisanya sebesar 3,5 persen menginginkan Indonesia seperti dunia Timur Tengah, 1,1 persen menginginkan Indonesia seperti dunia barat, dan 8,0 persen tidak tahu/tidak menjawab. 

Dari total 87,8 persen pemilih Muslim, ketika diminta mencoblos simulasi surat suara, mayoritas diantaranya atau 55,7 persen menyatakan memilih Jokowi-Ma'ruf Amin, sedangkan 33,6 persen memilih Prabowo-Sandiaga Uno. 

Sisanya 0,7 persen merupakan suara tidak sah, dan 10,0 persen menyatakan rahasia atau tidak tahu/tidak menjawab. 

Adapun pemilih Muslim ini mengaku berafiliasi dengan sejumlah ormas antara lain yang mengaku NU sebesar 49,5 persen, Muhamamdiyah 4,3 persen, PA 212 0,7 persen, FPI 0,4 persen, ormas lain 1,3 persen, dan lainnya tidak tahu/tidak jawab. 

Survei LSI dilakukan 18-25 Februari 2019, dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error survei plus minus 2,9 persen. 
Pewarta:
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
TKN rencanakan dalang dukungan dana di tiga kota Sebelumnya

TKN rencanakan dalang dukungan dana di tiga kota

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024