Jakarta (ANTARA) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan pertarungan Pilpres sejatinya sudah "selesai" dan diketahui pemenangnya, jika mengacu kepada analisis tren elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres enam bulan terakhir.
"Jika dilihat dari tren atau analisis tren, mohon maaf pertarungan sudah 'selesai'," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam paparan hasil survei nasional terbaru di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data survei LSI Denny JA sejak Agustus hingga Februari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin selalu lebih unggul di atas 20 persen dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam survei terbaru LSI yang dilakukan 18-25 Februari 2019, dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error survei plus minus 2,9 persen, Jokowi-Maruf tetap unggul 20 persen lebih suara dibandingkan Prabowo-Sandi.
Berdasarkan survei yang dilakukan dengan simulasi kertas suara itu, diketahui elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 58,7 persen, Prabowo-Sandi 30,9 persen, sedangkan responden tidak menjawab sebesar 9,9 persen dan sisanya terdapat 0,5 persen suara tidak sah, karena salah mencoblos surat suara atau mencoblos dua kali.
Lebih jauh meskipun tren Jokowi-Ma'ruf selalu unggul diatas 20 persen, Ardian menekankan politik sangat dinamis. Segala kemungkinan dapat terjadi dalam 43 hari waktu kampanye yang tersisa.
"Politik bisa sangat dinamis. Dan hasil akhir terkait siapa yang menang dan siapa yang kalah kita menunggu hasil penghitungan KPU pusat nanti," kata Ardian.
"Jika dilihat dari tren atau analisis tren, mohon maaf pertarungan sudah 'selesai'," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam paparan hasil survei nasional terbaru di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data survei LSI Denny JA sejak Agustus hingga Februari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin selalu lebih unggul di atas 20 persen dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam survei terbaru LSI yang dilakukan 18-25 Februari 2019, dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dan margin of error survei plus minus 2,9 persen, Jokowi-Maruf tetap unggul 20 persen lebih suara dibandingkan Prabowo-Sandi.
Berdasarkan survei yang dilakukan dengan simulasi kertas suara itu, diketahui elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 58,7 persen, Prabowo-Sandi 30,9 persen, sedangkan responden tidak menjawab sebesar 9,9 persen dan sisanya terdapat 0,5 persen suara tidak sah, karena salah mencoblos surat suara atau mencoblos dua kali.
Lebih jauh meskipun tren Jokowi-Ma'ruf selalu unggul diatas 20 persen, Ardian menekankan politik sangat dinamis. Segala kemungkinan dapat terjadi dalam 43 hari waktu kampanye yang tersisa.
"Politik bisa sangat dinamis. Dan hasil akhir terkait siapa yang menang dan siapa yang kalah kita menunggu hasil penghitungan KPU pusat nanti," kata Ardian.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019