Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi mengimbau para elit untuk mengedepankan sikap politik yang santun dan bertanggung jawab dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Para elit, meskipun memiliki pilihan politik berbeda, tapi hendaknya menanamkan politik kebaikan di tengah masyarakat. Jaga persatuan masyarakat," kata Ahmad Syauqi pada diskusi politik di Sekretariat Master C19 Portal KMA, di Jakarta, Jumat.
Master C19 adalah Markas Terpadu pendukung Cawapres KH Ma'ruf Amin pada pemilu 2019.
Menurut Ahmad Syauqi, saat ini masyarakat mudah mengumpat dan menyampaikan ujaran kebencian, terutama di media sosial. "Kondisi politik nasional saat ini sudah bergeser dari akar budaya asli bangsa Indonesia yang ramah dan gotong-royong," katanya.
Putra cawapres KH Ma'ruf Amin ini menambahkan, dari perspektif kiai dan santri, melihat perkembangan politik saat ini sudah mengerikan, banyak pernyataan hoaks yang tanpa fakta.
"Ibarat taman, saat ini sudah ditanam pohon beracun yang buahnya sudah dikonsumsi masyarakat. Ini mengerikan," katanya.
Ahmad Syauqi menambahkan, bagi kiai dan santri yang utama adalah keimanan dan akhlak mulia, sikap yang santun dan bicara yang santun.
Menurut Syauqi, pemilu presiden 2019 sesungguhnya adalah kontestasi demokrasi untuk memilih pemimpin yang lebih baik. "Adanya perbedaan pilihan, jangan sampai mengajarkan persatuan bangsa," katanya.
Namun, Syauqi melihat, kontestasi politik pemilu 2019, dipandang oleh tim capres-cawapres yang lain sebagai pertarungan politik, sehingga sering memunculkan pernyataan negatif dan hoaks.
"Saya mengimbau, kepada para elite, untuk mengedepankan politik yang santun dan bertanggung jawab. Berikan edukasi politik kepada masyarakat dan jaga persatuan masyarakat," katanya.
Syauqi meyakini masyarakat Indonesia tidak ingin persatuan bangsa menjadi terjemah, hanya karena kontestasi pemilu. "Namun, jika elite terus menyuarakan ujaran kebencian, maka berpotensi meretakkan persatuan bangsa," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Ma'ruf Amin cerita kegemarannya pada musik
Baca juga: Ketua Relawan Anoa bacakan deklarasi dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf
"Para elit, meskipun memiliki pilihan politik berbeda, tapi hendaknya menanamkan politik kebaikan di tengah masyarakat. Jaga persatuan masyarakat," kata Ahmad Syauqi pada diskusi politik di Sekretariat Master C19 Portal KMA, di Jakarta, Jumat.
Master C19 adalah Markas Terpadu pendukung Cawapres KH Ma'ruf Amin pada pemilu 2019.
Menurut Ahmad Syauqi, saat ini masyarakat mudah mengumpat dan menyampaikan ujaran kebencian, terutama di media sosial. "Kondisi politik nasional saat ini sudah bergeser dari akar budaya asli bangsa Indonesia yang ramah dan gotong-royong," katanya.
Putra cawapres KH Ma'ruf Amin ini menambahkan, dari perspektif kiai dan santri, melihat perkembangan politik saat ini sudah mengerikan, banyak pernyataan hoaks yang tanpa fakta.
"Ibarat taman, saat ini sudah ditanam pohon beracun yang buahnya sudah dikonsumsi masyarakat. Ini mengerikan," katanya.
Ahmad Syauqi menambahkan, bagi kiai dan santri yang utama adalah keimanan dan akhlak mulia, sikap yang santun dan bicara yang santun.
Menurut Syauqi, pemilu presiden 2019 sesungguhnya adalah kontestasi demokrasi untuk memilih pemimpin yang lebih baik. "Adanya perbedaan pilihan, jangan sampai mengajarkan persatuan bangsa," katanya.
Namun, Syauqi melihat, kontestasi politik pemilu 2019, dipandang oleh tim capres-cawapres yang lain sebagai pertarungan politik, sehingga sering memunculkan pernyataan negatif dan hoaks.
"Saya mengimbau, kepada para elite, untuk mengedepankan politik yang santun dan bertanggung jawab. Berikan edukasi politik kepada masyarakat dan jaga persatuan masyarakat," katanya.
Syauqi meyakini masyarakat Indonesia tidak ingin persatuan bangsa menjadi terjemah, hanya karena kontestasi pemilu. "Namun, jika elite terus menyuarakan ujaran kebencian, maka berpotensi meretakkan persatuan bangsa," katanya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Ma'ruf Amin cerita kegemarannya pada musik
Baca juga: Ketua Relawan Anoa bacakan deklarasi dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018