Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berharap tidak ada yang mengganggu perjuangan partainya dan partai Koalisi Indonesia Adil Makmur dalam Pemilu 2019.
"Demokrat demikian juga Gerindra, kedepan akan lebih instensif melakukan kampanye pemilu. Kami ingin berjuang baik-baik, akan menjalankan politik dan kampanye pemilu sebagaimana yang digariskan konstitusi dan peraturan berlaku. Tolong kami jangan diganggu," kata SBY di Jakarta, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan SBY saat menjelaskan hasil pertemuannya dengan Capres RI Prabowo Subianto di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat.
SBY berharap tidak ada yang mengganggu perjuangan partainya dan partai koalisi, sebab pihaknya juga tidak pernah menganggu siapapun.
Dia menekankan, biarkan seluruh pihak mendapatkan ruang dan jalan untuk berikhtiar dan berjuang sekuat tenaga.
"Ini lah dambaan rakyat, pemilu indah, demokratis dalam arti jujur dan adil," ujar dia.
Dia menekankan jika hal itu terjadi maka rakyat bisa menerima dengan ikhlas siapapun capres dan cawapres yang terpilih. Sebaliknya jika hal itu tidak terjadi empat bulan ke depan, keikhlasan rakyat akan berkurang.
SBY dan Prabowo bertemu di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat. Keduanya sepakat mengintensifkan kampanye Pilpres mulai Januari hingga April 2019.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: SBY yakin Jokowi dan Prabowo tahu batasan berpolitik
Baca juga: Prabowo Subianto tiba di kediaman SBY
"Demokrat demikian juga Gerindra, kedepan akan lebih instensif melakukan kampanye pemilu. Kami ingin berjuang baik-baik, akan menjalankan politik dan kampanye pemilu sebagaimana yang digariskan konstitusi dan peraturan berlaku. Tolong kami jangan diganggu," kata SBY di Jakarta, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan SBY saat menjelaskan hasil pertemuannya dengan Capres RI Prabowo Subianto di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat.
SBY berharap tidak ada yang mengganggu perjuangan partainya dan partai koalisi, sebab pihaknya juga tidak pernah menganggu siapapun.
Dia menekankan, biarkan seluruh pihak mendapatkan ruang dan jalan untuk berikhtiar dan berjuang sekuat tenaga.
"Ini lah dambaan rakyat, pemilu indah, demokratis dalam arti jujur dan adil," ujar dia.
Dia menekankan jika hal itu terjadi maka rakyat bisa menerima dengan ikhlas siapapun capres dan cawapres yang terpilih. Sebaliknya jika hal itu tidak terjadi empat bulan ke depan, keikhlasan rakyat akan berkurang.
SBY dan Prabowo bertemu di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat. Keduanya sepakat mengintensifkan kampanye Pilpres mulai Januari hingga April 2019.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: SBY yakin Jokowi dan Prabowo tahu batasan berpolitik
Baca juga: Prabowo Subianto tiba di kediaman SBY
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018