Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono memperkirakan program makan siang gratis pasangan Prabowo-Gibran akan diterima 82,9 juta orang pada 2029, jika keduanya terpilih dan memulai program itu pada 2024.
“Dalam hitungan kami, target 82,9 juta penerima manfaat program ini baru bisa tercapai pada 2029. Jadi kami punya waktu untuk menyiapkan anggarannya, baik dari efisiensi, peningkatan penerimaan anggaran, ataupun sumber lainnya,” kata Budisatrio dalam siaran resmi TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin.
Untuk sumber pembiayaannya, Budisatrio mengatakan ada pos anggaran baru yang dialokasikan untuk program makan siang gratis tersebut. Dalam kesempatan yang sama, dia kembali membantah ada rencana mengalihkan pos anggaran program kesejahteraan yang sudah berjalan untuk program makan siang gratis.
“Jika Pak Prabowo terpilih pada 2024, tidak serta merta akan ada penganggaran yang besar pada tahun 2025. Semua akan dilakukan secara bertahap. Ada skala prioritas,” kata dia.
Budisatrio melanjutkan semua kebijakan pemerintahan sebelumnya yang bermanfaat bagi masyarakat kembali dilanjutkan oleh pasangan Prabowo-Gibran.
“Komitmen Prabowo-Gibran sebagai satu-satunya paslon yang mengusung keberlanjutan pembangunan sangat jelas. Semua kebijakan pemerintah yang sudah ada dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat; seperti KIP, KIS, Bansos, PKH, akan kita lanjutkan. Bahkan kedepannya ditambah lagi dengan Program Makan Siang Gratis,” ujar Budisatrio.
Di samping itu, Budisatrio menilai, program ini memiliki efek domino positif dalam sisi ekonomi karena pasokan untuk program ini berasal dari UMKM-UMKM setempat.
“Sementara gizi untuk ibu hamil dan anak berumur dibawah 1.000 hari akan meringankan beban dan kekhawatiran para Ibu terhadap kecukupan gizi anak yang mereka cintai. Ini baru manfaat langsung, sementara manfaat jangka panjangnya akan lebih banyak lagi,” kata Budisatrio.
Baca juga: Akhiri kampanye sepekan, Gibran main bulu tangkis sama Taufik Hidayat
Baca juga: Gibran siapkan santri hadapi revolusi industri 5.0
Baca juga: Prabowo ajak rakyat tak golput demi kehidupan bangsa lebih baik
“Dalam hitungan kami, target 82,9 juta penerima manfaat program ini baru bisa tercapai pada 2029. Jadi kami punya waktu untuk menyiapkan anggarannya, baik dari efisiensi, peningkatan penerimaan anggaran, ataupun sumber lainnya,” kata Budisatrio dalam siaran resmi TKN Prabowo-Gibran di Jakarta, Senin.
Untuk sumber pembiayaannya, Budisatrio mengatakan ada pos anggaran baru yang dialokasikan untuk program makan siang gratis tersebut. Dalam kesempatan yang sama, dia kembali membantah ada rencana mengalihkan pos anggaran program kesejahteraan yang sudah berjalan untuk program makan siang gratis.
“Jika Pak Prabowo terpilih pada 2024, tidak serta merta akan ada penganggaran yang besar pada tahun 2025. Semua akan dilakukan secara bertahap. Ada skala prioritas,” kata dia.
Budisatrio melanjutkan semua kebijakan pemerintahan sebelumnya yang bermanfaat bagi masyarakat kembali dilanjutkan oleh pasangan Prabowo-Gibran.
“Komitmen Prabowo-Gibran sebagai satu-satunya paslon yang mengusung keberlanjutan pembangunan sangat jelas. Semua kebijakan pemerintah yang sudah ada dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat; seperti KIP, KIS, Bansos, PKH, akan kita lanjutkan. Bahkan kedepannya ditambah lagi dengan Program Makan Siang Gratis,” ujar Budisatrio.
Di samping itu, Budisatrio menilai, program ini memiliki efek domino positif dalam sisi ekonomi karena pasokan untuk program ini berasal dari UMKM-UMKM setempat.
“Sementara gizi untuk ibu hamil dan anak berumur dibawah 1.000 hari akan meringankan beban dan kekhawatiran para Ibu terhadap kecukupan gizi anak yang mereka cintai. Ini baru manfaat langsung, sementara manfaat jangka panjangnya akan lebih banyak lagi,” kata Budisatrio.
Baca juga: Akhiri kampanye sepekan, Gibran main bulu tangkis sama Taufik Hidayat
Baca juga: Gibran siapkan santri hadapi revolusi industri 5.0
Baca juga: Prabowo ajak rakyat tak golput demi kehidupan bangsa lebih baik
Pewarta: Fauzan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023