pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Pengamat duga penetapan tersangka makar bernuansa politik

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Foto Dok - Caleg DPR RI dari PAN Eggi Sudjana di Jakarta. (ANTARA/Aji Cakti)
Ada nuansa politik yang kental dalam hal ini (penetapan Eggi Sudjana sebagai tersangka)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat hukum pidana dari Universitas Parahyangan Agustinus Pohan, menduga adanya nuansa politik dalam penetapan Eggi Sudjana sebagai tersangka dugaan makar.

"Ada nuansa politik yang kental dalam hal ini (penetapan Eggi Sudjana sebagai tersangka)," ujar Agustinus ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Agustinus mengatakan dugaan tersebut bukan tidak beralasan, karena beberapa waktu lalu sejumlah tokoh politik juga sempat dijadikan sebagai tersangka dugaan makar. Kendati demikian kasus-kasus tersebut dinilai Agustinus menguap begitu saja, seperti hanya menjadi bagian dari "bargain" politik.

"Jadi kalau ada yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan makar, ini bener nggak, atau hanya jadi 'bargain' politik saja," ujar Agustinus.

Agustinus kemudian mengatakan bahwa penegakan hukum sebaiknya tidak dikaitkan dengan politik.

Polda Metro Jaya pada Kamis (9/5)menetapkan pengacara sekaligus aktivis Eggi Sudjana sebagai tersangka dugaan makar terkait pernyataan ajakan "people power" yang dilakukannya menyusul hasil hitung cepat Pilpres 2019.
Peningkatan status Eggi jadi tersangka tersebut dilakukan pada Rabu (8/5) setelah penyidik melakukan gelar perkara.

Eggi dijerat dengan Pasal 107 KUHP dan atau Pasal 110 KUHP juncto Pasal 87 KUHP dan atau Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946.

Sebelumnya, Eggi Sudjana dilaporkan oleh caleg PDIP Dewi Ambarawati alas Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya atas tuduhan makar. Dewi melaporkan Eggi berkaitan dengan beredarnya video berisi Eggi menyerukan people power dalam sebuah orasi.

Atas pernyataan people power itu, Eggi juga dilaporkan oleh Supriyanto yang mengaku sebagai relawan dari Jokowi-Ma'ruf Center (Pro Jomac), ke Bareskrim Polri pada Jumat (19/4). Laporan Supriyanto teregister dengan nomor LP/B/0391/IV/2019/BARESKRIM tertanggal 19 April 2019 dengan tuduhan penghasutan.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Masyarakat Raja Ampat apresiasi kinerja penyelenggara pemilu Sebelumnya

Masyarakat Raja Ampat apresiasi kinerja penyelenggara pemilu

KPU dukung revisi UU Pemilu Selanjutnya

KPU dukung revisi UU Pemilu