Bawaslu masih telusuri informasi viral surat suara tercoblos

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Anggota Bawaslu RI Divisi Hukum Fritz Edward Siregar usai melakukan pencoblosan di TPS 083, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019). (Sugiharto Purnama)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) masih menelusuri informasi viral terkait surat suara tercoblos di sejumlah wilayah pada  pemungutan suara Pemilu serentak 2019, Rabu.

Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya akan fokus melihat bagaimana kasus itu bisa terjadi dan seperti apa rangkaian proses informasi itu dapat menyebar hingga ke berbagai media sosial.

"Kami fokus dulu bagaimana cara untuk melihat, karena itu semua dianggap sebagai surat suara rusak," kata Fritz Edward.

Anggota Bawaslu RI Divisi Hukum itu menuturkan surat suara tercoblos dianggap sama dengan surat suara tidak cukup, sehingga perlu dilakukan pemilu susulan atau pemilu lanjutan.

"Harus ada pemilu lanjutan atau pemilu susulan, karena ada orang-orang yang tidak dapat mencoblos. Surat suara tersebut harus dinyatakan sebagai surat suara yang rusak," katanya.

Jika merujuk dari jejak digital di media sosial, saat hari pemungutan suara masyarakat dihebohkan dengan dugaan surat suara tercoblos di beberapa wilayah, seperti di Gowa, Sulawesi Selatan.

Ada juga kasus yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur, lalu di Gorontalo, Sulawesi Selatan, serta di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Fritz mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah informasi surat suara tercoblos yang viral di media sosial itu ada unsur kesengajaan atau justru kelalaian petugas penyelenggara pemilu.
 
Pewarta:
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Hasto: siapapun presiden terpilih, dia adalah presiden rakyat Sebelumnya

Hasto: siapapun presiden terpilih, dia adalah presiden rakyat

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS