Batam, Kepulauan Riau (ANTARA) - Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara TPS 14 Perumahan Duta Mas, Batam, menyiapkan ruang karaoke untuk menghibur masyarakat yang ingin menggunakan haknya dalam Pemilu 2019, Rabu.
"Kami siapkan karaoke, musik. dan ini bisa dimanfaatkan pemilih sebagai hiburan," kata Ketua KPPS 14 Perumahan Duta Mas, Petra, Rabu.
Panitia juga menyiapkan pojok makanan dan minuman, untuk pemilih yang haus dan ingin mengemil di sela-sela memanfaatkan hak suaranya.
Petra mengatakan sengaja membuat suasana yang nyaman untuk pemilih di perumahan elit itu.
Selain makanan, minuman dan hiburan, panitia juga menghias TPS dengan onamen khas Melayu.
TPS di sana dibalut kain khas Melayu berwarna-warni, petugas yang bertugas mengenakan ragam Batik dan tanjak, penutup kepala khas Riau.
Petra mengatakan sengaja memasang ornamen Melayu, sebagai bentuk menjunjung negeri Bumi Melayu yang dipijak.
Selain itu, menurut dia, warna-warni para kain khas Melayu itu melambangkan keragaman warga yang tinggal di sana. "Tanda toleransi, warna-warni merah, biru, hijau, dan kuning," kata dia. Warna-warni juga melambangkan generasi milenial, yang banyak tinggal di sana.
Ia bercerita, konsep TPS merupakan ide warga, yang dikerjakan secara swadaya. "Masyarakat menyambut pesta demokrasi dengan gembira, setelah hari ini, kita tetap berkawan semuanya," kata dia.
Mengenai pelaksanaan pemilu di sana, ia mengatakan relatif lancar. Jumlah pemilih yang masuk DPT sebanyak 221 warga.
Surat suara tiba di kelurahan para Selasa malam, tidak terlambat seperti yang terjadi di TPS lain di kota setempat. "Kita juga mulai tepat waktu," kata dia.
"Kami siapkan karaoke, musik. dan ini bisa dimanfaatkan pemilih sebagai hiburan," kata Ketua KPPS 14 Perumahan Duta Mas, Petra, Rabu.
Panitia juga menyiapkan pojok makanan dan minuman, untuk pemilih yang haus dan ingin mengemil di sela-sela memanfaatkan hak suaranya.
Petra mengatakan sengaja membuat suasana yang nyaman untuk pemilih di perumahan elit itu.
Selain makanan, minuman dan hiburan, panitia juga menghias TPS dengan onamen khas Melayu.
TPS di sana dibalut kain khas Melayu berwarna-warni, petugas yang bertugas mengenakan ragam Batik dan tanjak, penutup kepala khas Riau.
Petra mengatakan sengaja memasang ornamen Melayu, sebagai bentuk menjunjung negeri Bumi Melayu yang dipijak.
Selain itu, menurut dia, warna-warni para kain khas Melayu itu melambangkan keragaman warga yang tinggal di sana. "Tanda toleransi, warna-warni merah, biru, hijau, dan kuning," kata dia. Warna-warni juga melambangkan generasi milenial, yang banyak tinggal di sana.
Ia bercerita, konsep TPS merupakan ide warga, yang dikerjakan secara swadaya. "Masyarakat menyambut pesta demokrasi dengan gembira, setelah hari ini, kita tetap berkawan semuanya," kata dia.
Mengenai pelaksanaan pemilu di sana, ia mengatakan relatif lancar. Jumlah pemilih yang masuk DPT sebanyak 221 warga.
Surat suara tiba di kelurahan para Selasa malam, tidak terlambat seperti yang terjadi di TPS lain di kota setempat. "Kita juga mulai tepat waktu," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019