Sleman (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan patroli empat kali menjelang waktu gerakan "serangan fajar" untuk mengantisipasi terjadinya praktik politik uang pada Pemilu 2019.
"Menjelang 'serangan fajar', kami membuat skema empat kali patroli, mulai dari Selasa malam (16/4) setelah salat Isya, Rabu (17/4) pukul 24.00 WIB, lalu pukul 03.00 WIB, dan pagi sebelum waktu pencoblosan," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman di Sleman, Selasa.
Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan patroli mulai dari masa tenang kampanye, 14 s.d. 16 April hingga hari-H pencoblosan.
"Ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya praktik politik uang. Personel yang turun dalam patroli meliputi anggota Bawaslu Kabupaten, panwaslu kecamatan, pengawas tempat pemungutan suara (TPS), dan muspika setempat," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan atau mendapat terkait dengan adanya dugaan politik uang di wilayah Sleman.
"Kalau sekadar informasi kasak-kusuk, ada. Namun, saat mwlakukan investigasi dan pendekatan ke lapangan, kami belum menemukan secara riil," katanya.
Karim mengatakan bahwa patroli tersebut juga untuk mengawasi kesiapan TPS. Selain itu, pengawasan juga akan dilakukan saat pemungutan dan penghitungan suara agar berjalan sesuai dengan regulasi yang ada.
"Regulasi tersebut, seperti jam buka TPS, atau adakah pemilih yang belum mendapatkan C6, dan regulasi lainnya," katanya.
"Menjelang 'serangan fajar', kami membuat skema empat kali patroli, mulai dari Selasa malam (16/4) setelah salat Isya, Rabu (17/4) pukul 24.00 WIB, lalu pukul 03.00 WIB, dan pagi sebelum waktu pencoblosan," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman di Sleman, Selasa.
Menurut dia, pihaknya juga telah melakukan patroli mulai dari masa tenang kampanye, 14 s.d. 16 April hingga hari-H pencoblosan.
"Ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya praktik politik uang. Personel yang turun dalam patroli meliputi anggota Bawaslu Kabupaten, panwaslu kecamatan, pengawas tempat pemungutan suara (TPS), dan muspika setempat," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan atau mendapat terkait dengan adanya dugaan politik uang di wilayah Sleman.
"Kalau sekadar informasi kasak-kusuk, ada. Namun, saat mwlakukan investigasi dan pendekatan ke lapangan, kami belum menemukan secara riil," katanya.
Karim mengatakan bahwa patroli tersebut juga untuk mengawasi kesiapan TPS. Selain itu, pengawasan juga akan dilakukan saat pemungutan dan penghitungan suara agar berjalan sesuai dengan regulasi yang ada.
"Regulasi tersebut, seperti jam buka TPS, atau adakah pemilih yang belum mendapatkan C6, dan regulasi lainnya," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019