pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Beragam nasib pedagang pada kampanye Jokowi di Depok

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Pedagang pin dan topi bertema pasangan calon presiden dan presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menjajakan dagangan di halaman Hotel Bumi Wiyata, Depok, Kamis (4/11/2019). (A Rauf Andar Adipati)
Jakarta (ANTARA) - Sebagian pedagang yang berjualan pada kampanye calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Kamis, mengaku meraup untung dari perhelatan tersebut, namun ada sebagian lain yang mengaku tidak mencicipi manis serupa.

"Alhamdulillah, (untungnya, red) lumayan," kata Romlah, pedagang pin dan topi yang menjajakan dagangan di halaman depan hotel.

Romlah menjual pin kecil bergambar Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dengan harga Rp10.000, sedangkan topi putih bertuliskan "#01" dengan harga Rp15.000.

Romlah tidak menjual kaus karena ia yakin akan ada banyak pembagian kaus gratis dari tim relawan dan tim sukses.

Senada dengan Romlah, Zainuddin, yang berdagang mainan anak-anak, juga mengaku memetik untung dari perhelatan kampanye Jokowi di Depok.

Zainuddin yakin sejumlah peserta kampanye akan membawa anak-anak, sehingga dia berani menyetok dagangan dalam jumlah cukup banyak.

"Biasanya kalau acara rame-rame kayak gini pasti ada yang bawa bocah. Yah, buat hiburan keluar rumah juga kali," kata pria asal Bogor ini.

Sementara itu, salah seorang penjual kaus dan kaus polo bertema Jokowi-Ma'ruf Amin yang menolak menyebutkan nama, mengatakan bahwa dagangannya kurang laris.

"Tidak terlalu ramai yang beli, Bang. Mungkin karena mereka dari rumah sudah pakai baju seperti ini," ucapnya sambil membenahi dagangan.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaiu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Pengamat: Impor sah dilakukan selama tidak mampu dipenuhi dalam negeri Sebelumnya

Pengamat: Impor sah dilakukan selama tidak mampu dipenuhi dalam negeri

KPU dukung revisi UU Pemilu Selanjutnya

KPU dukung revisi UU Pemilu