Batam (ANTARA) (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau menyiapkan hadiah kejutan senilai puluhan juta rupiah dalam kegiatan KPU Run, untuk menyosialisasikan Pemilu 2019.
"Kami mengundang seluruh masyarakat Batam untuk ikut serta meramaikan KPU Run, dengan 'door prize' puluhan juta rupiah," kata Ketua KPU Batam, Syahrul Huda di Batam, Rabu.
KPU Run tingkat Kota Batam akan diadakan di Kawasan Nagoya, pada Minggu (7/4), tepat saat pelaksanaan hari bebas kendaraan (car free day) Pemkot Batam.
KPU akan membagikan kupon hadiah kejutan itu kepada masyarakat di lokasi acara, jadi tidak perlu datang ke kantor KPU untuk mengikuti kegiatan itu.
"Hadiahnya macam-macam, ada TV, sepeda dan lain-lain," kata dia.
Acara itu akan diisi sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2019, termasuk jumlah surat suara yang akan dibagikan dan cara mencoblos.
KPU juga mengundang pemain organ untuk menghibur masyarakat yang hadir di sana.
"Akan ada olahraga zumba juga," kata dia.
Kegiatan itu, kata dia untuk menggenjot angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019. Agar semakin banyak orang yang tahu dan memanfaatkan haknya sebagai warga negara.
Sementara itu, KPU Provinsi Kepulauan Riau mendorong penyelenggara pemilu Kota Batam untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi 2019, mengingat keikutsertaan masyarakat dalam pemilu sebelumnya merupakan yang terendah di Indonesia.
"Batam, partisipasi pemilihnya terendah se-Indonesia dalam Pilkada 2015. Ini menjadi catatan nasional, Batam harus lebih baik lagi," kata Komisioner KPU Kepri Koordinator Wilayah Batam, Widiyono Agung.
KPU mencatat, partisipasi pemilih di Batam selalu rendah. Bahkan, tingkat partisipasi pemilih di Kota Batam cenderung menurun dalam tiga pemilu terakhir.
Pada pemilu legislatif 2014, dari 715.544 pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) hanya 450.269 pemilih atau 62,93 persen yang menggunakan hak pilihnya. Kemudian di pilpres 2014 hanya 406.153 pemilih atau 53,94 persen yang menggunakan hak pilih dari 752.903 pemilih di DPT.
Sementara pada pilkada 2015 hanya 297.298 pemilih atau sekira 47,11 persen yang menggunakan hak pilih dari 631.457 pemilih di DPT.
"Pada Pilpres 2014, hanya sekitar 50 persen, itu nomor dua terendah di Indonesia setelah Medan. Maka pada 17 April besok, Batam harus memenuhi target nasional partisipasi pemilih 77,5 persen," kata dia.
Ia mengatakan lebih dari 63 persen penduduk Kepri tinggal di Batam, sehingga keberhasilan Pemilu di Batam sangat mempengaruhi penyelenggaraan di Kepri secara keseluruhan.
KPU Kepri juga mendukung berbagai langkah sosialisasi dan edukasi yang dilakukan jajaran KPU Batam demi mendorong partisipasi pemilih.
"Batam sangat penting bagi Kepri. Bila partisipasi di Batam tinggi, akan mendongkrak Kepri," kata dia.
"Kami mengundang seluruh masyarakat Batam untuk ikut serta meramaikan KPU Run, dengan 'door prize' puluhan juta rupiah," kata Ketua KPU Batam, Syahrul Huda di Batam, Rabu.
KPU Run tingkat Kota Batam akan diadakan di Kawasan Nagoya, pada Minggu (7/4), tepat saat pelaksanaan hari bebas kendaraan (car free day) Pemkot Batam.
KPU akan membagikan kupon hadiah kejutan itu kepada masyarakat di lokasi acara, jadi tidak perlu datang ke kantor KPU untuk mengikuti kegiatan itu.
"Hadiahnya macam-macam, ada TV, sepeda dan lain-lain," kata dia.
Acara itu akan diisi sosialisasi pelaksanaan Pemilu 2019, termasuk jumlah surat suara yang akan dibagikan dan cara mencoblos.
KPU juga mengundang pemain organ untuk menghibur masyarakat yang hadir di sana.
"Akan ada olahraga zumba juga," kata dia.
Kegiatan itu, kata dia untuk menggenjot angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019. Agar semakin banyak orang yang tahu dan memanfaatkan haknya sebagai warga negara.
Sementara itu, KPU Provinsi Kepulauan Riau mendorong penyelenggara pemilu Kota Batam untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi 2019, mengingat keikutsertaan masyarakat dalam pemilu sebelumnya merupakan yang terendah di Indonesia.
"Batam, partisipasi pemilihnya terendah se-Indonesia dalam Pilkada 2015. Ini menjadi catatan nasional, Batam harus lebih baik lagi," kata Komisioner KPU Kepri Koordinator Wilayah Batam, Widiyono Agung.
KPU mencatat, partisipasi pemilih di Batam selalu rendah. Bahkan, tingkat partisipasi pemilih di Kota Batam cenderung menurun dalam tiga pemilu terakhir.
Pada pemilu legislatif 2014, dari 715.544 pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) hanya 450.269 pemilih atau 62,93 persen yang menggunakan hak pilihnya. Kemudian di pilpres 2014 hanya 406.153 pemilih atau 53,94 persen yang menggunakan hak pilih dari 752.903 pemilih di DPT.
Sementara pada pilkada 2015 hanya 297.298 pemilih atau sekira 47,11 persen yang menggunakan hak pilih dari 631.457 pemilih di DPT.
"Pada Pilpres 2014, hanya sekitar 50 persen, itu nomor dua terendah di Indonesia setelah Medan. Maka pada 17 April besok, Batam harus memenuhi target nasional partisipasi pemilih 77,5 persen," kata dia.
Ia mengatakan lebih dari 63 persen penduduk Kepri tinggal di Batam, sehingga keberhasilan Pemilu di Batam sangat mempengaruhi penyelenggaraan di Kepri secara keseluruhan.
KPU Kepri juga mendukung berbagai langkah sosialisasi dan edukasi yang dilakukan jajaran KPU Batam demi mendorong partisipasi pemilih.
"Batam sangat penting bagi Kepri. Bila partisipasi di Batam tinggi, akan mendongkrak Kepri," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019