Denpasar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali melakukan sosialisasi Pemilu 2024 melalui kegiatan fun run atau lari santai yang menyasar 1.500 orang peserta, terutama pemilih pemula.
Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan di Denpasar, Minggu, menyampaikan bahwa metode sosialisasi ini berhasil memikat minat masyarakat karena olahraga lari saat ini menjadi tren di masyarakat Pulau Dewata.
KPU Bali juga menyelipkan hiburan musik dan menyediakan beragam hadiah bagi para peserta.
"Ada sekitar 1.500 peserta yang terdaftar dan mengikuti lari santai. Saya senang melihat lebih banyak pemilih pemula ikut, yang artinya kegiatan ini tepat sasaran sesuai yang kami inginkan," kata dia.
Baca juga: KPU Bali: Jadikan Pemilu untuk sarana perkuat kesatuan bangsa
Seluruh peserta melakukan pendaftaran dengan menyertakan KTP elektronik dan tercatat sekitar 90 persen peserta berusia 17 hingga 37 tahun. Bahkan saat pengambilan kaos peserta kegiatan bertajuk "Pemilu Fun Run" itu, kebanyakan mereka berseragam SMA/SMK.
Di tengah kegiatan, KPU Bali menyelipkan sosialisasi mengenai Pemilu 2024, seperti membuka posko cek daftar pemilih tetap (DPT) daring yang memudahkan peserta lari dapat melihat sendiri nama mereka sudah terdaftar atau belum dan mengetahui lokasi memilihnya pada 14 Februari 2024.
"Kami sosialisasikan kepada mereka agar bisa hadir di TPS-nya masing-masing. Kalau mereka ternyata terdaftar di luar Bali, kami sarankan untuk mengurus pindah memilih jika memang pada tanggal 14 Februari 2024 itu ada di Provinsi Bali," ujar John.
Baca juga: KPU Bali minta sosialisasi selama kirab dibuat lebih menarik
Hal terpenting, menurut John, para peserta mengetahui akan diadakan pemilu pada 14 Februari 2024 untuk memilih presiden-wakil presiden, anggota DPD, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Setelah itu, di luar kegiatan lari santai, mereka bisa meneruskan informasi ini kepada masyarakat sekitar.
Sosialisasi kali ini dilakukan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, dengan sekitar 1.500 peserta berlari sepanjang 5 kilometer mengitari pusat pemerintahan provinsi Bali itu. Sebanyak 200 pelari pertama masuk garis finis mendapatkan medali.
Melihat antusias ini, KPU Bali berencana menggelar sosialisasi berikutnya dengan masih menyasar pemilih pemula, mengingat persentase pemilih pemula lebih dari 50 persen. Ditambah lagi KPU punya target partisipasi pemilih di Bali di atas 80 persen.
“Kami akan buat pameran pemilu yang akan mengundang generasi Z. Jadi, kami akan mengundang sekitar 500 siswa untuk bisa hadir di car free day di Lapangan Renon dengan diisi juga hiburan artis di kalangan mereka dan stand up komedi. Komika akan kita atur yang biasanya me-roasting (salah satu teknik dalam stand up komedi) peserta pemilu, sekarang yang di-roasting adalah pemilihnya,” tutur John kepada awak media.
Baca juga: Sembilan TPS di Bali diisi petugas perempuan KPPS
Baca juga: KPU Bali sebut tak tahu ada nama Ni Luh Djelantik di TPD Ganjar
Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan di Denpasar, Minggu, menyampaikan bahwa metode sosialisasi ini berhasil memikat minat masyarakat karena olahraga lari saat ini menjadi tren di masyarakat Pulau Dewata.
KPU Bali juga menyelipkan hiburan musik dan menyediakan beragam hadiah bagi para peserta.
"Ada sekitar 1.500 peserta yang terdaftar dan mengikuti lari santai. Saya senang melihat lebih banyak pemilih pemula ikut, yang artinya kegiatan ini tepat sasaran sesuai yang kami inginkan," kata dia.
Baca juga: KPU Bali: Jadikan Pemilu untuk sarana perkuat kesatuan bangsa
Seluruh peserta melakukan pendaftaran dengan menyertakan KTP elektronik dan tercatat sekitar 90 persen peserta berusia 17 hingga 37 tahun. Bahkan saat pengambilan kaos peserta kegiatan bertajuk "Pemilu Fun Run" itu, kebanyakan mereka berseragam SMA/SMK.
Di tengah kegiatan, KPU Bali menyelipkan sosialisasi mengenai Pemilu 2024, seperti membuka posko cek daftar pemilih tetap (DPT) daring yang memudahkan peserta lari dapat melihat sendiri nama mereka sudah terdaftar atau belum dan mengetahui lokasi memilihnya pada 14 Februari 2024.
"Kami sosialisasikan kepada mereka agar bisa hadir di TPS-nya masing-masing. Kalau mereka ternyata terdaftar di luar Bali, kami sarankan untuk mengurus pindah memilih jika memang pada tanggal 14 Februari 2024 itu ada di Provinsi Bali," ujar John.
Baca juga: KPU Bali minta sosialisasi selama kirab dibuat lebih menarik
Hal terpenting, menurut John, para peserta mengetahui akan diadakan pemilu pada 14 Februari 2024 untuk memilih presiden-wakil presiden, anggota DPD, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Setelah itu, di luar kegiatan lari santai, mereka bisa meneruskan informasi ini kepada masyarakat sekitar.
Sosialisasi kali ini dilakukan di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, dengan sekitar 1.500 peserta berlari sepanjang 5 kilometer mengitari pusat pemerintahan provinsi Bali itu. Sebanyak 200 pelari pertama masuk garis finis mendapatkan medali.
Melihat antusias ini, KPU Bali berencana menggelar sosialisasi berikutnya dengan masih menyasar pemilih pemula, mengingat persentase pemilih pemula lebih dari 50 persen. Ditambah lagi KPU punya target partisipasi pemilih di Bali di atas 80 persen.
“Kami akan buat pameran pemilu yang akan mengundang generasi Z. Jadi, kami akan mengundang sekitar 500 siswa untuk bisa hadir di car free day di Lapangan Renon dengan diisi juga hiburan artis di kalangan mereka dan stand up komedi. Komika akan kita atur yang biasanya me-roasting (salah satu teknik dalam stand up komedi) peserta pemilu, sekarang yang di-roasting adalah pemilihnya,” tutur John kepada awak media.
Baca juga: Sembilan TPS di Bali diisi petugas perempuan KPPS
Baca juga: KPU Bali sebut tak tahu ada nama Ni Luh Djelantik di TPD Ganjar
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023