Jakarta (ANTARA) - Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, menyebut calon presiden petahana Joko Widodo selalu menyampaikan strategi untuk mengatasi persoalan bukan sekadar retorika saat debat capres putaran keempat.
“Yang ingin saya tegaskan bahwa dalam debat ini, titik beratnya adalah strategi bukan informasi persoalan,” kata Moeldoko dalam Konferensi Pers Debat Keempat Capres Pemilu 2019 di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu malam setelah debat capres usai.
Moeldoko melihat betapa capres nomor urut 01 mengetengahkan strateginya dan bukan retorika.
Menurut dia, mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bangsa ini adalah baik tapi bagaimana kemudian solusi yang ditawarkan juga harus bisa disampaikan.
“Kita tahu masalah bagus tapi bagaimana solusi,” katanya.
Hal kedua yang menurut dia perlu ditekankan yakni bahwa mengelola negara ini juga memerlukan pengalaman.
“Mengelola negara ini perlu pengalaman, sangat perlu. Di sini kita bisa lihat betapa Jokowi bisa menyampaikan langkah-langkah dalam persoalan pemerintahan, membangun hubungan internasional dalam equilibrum (keseimbangan) yang baik, yang sangat tampak jelas,” katanya.
Sementara untuk masalah pertahanan, Jokowi diakuinya lebih banyak berbicara makro bukan teknis.
Moeldoko menilai seorang pemimpin tidak perlu berbicara terlampau teknikal tapi harus bisa melihat cakrawala yang lebih luas tentang bagaimana ketahanan harus dipertahankan.
“Jadi di sini ada sebuah hal yang beda bagaimana strategi itu. Karena semua orang tahu bangsa ini punya persoalan tapi bagaimana memetakan persoalan bangsa itu jauh lebih penting dalam debat ini,” katanya.
Moeldoko didampingi Yenny Wahid dan Emil Dardak dalam konferensi pers tersebut.
Sementara kubu capres nomor urut 02 diwakili oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Direktur Materi Debat BPN Sudirman Said dan mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen (Pur) JS Suryo Prabowo.
Baca juga: Hasto: persahabatan para pemimpin yang utama
Baca juga: Prabowo: saya tidak mengkritik TNI
“Yang ingin saya tegaskan bahwa dalam debat ini, titik beratnya adalah strategi bukan informasi persoalan,” kata Moeldoko dalam Konferensi Pers Debat Keempat Capres Pemilu 2019 di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu malam setelah debat capres usai.
Moeldoko melihat betapa capres nomor urut 01 mengetengahkan strateginya dan bukan retorika.
Menurut dia, mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bangsa ini adalah baik tapi bagaimana kemudian solusi yang ditawarkan juga harus bisa disampaikan.
“Kita tahu masalah bagus tapi bagaimana solusi,” katanya.
Hal kedua yang menurut dia perlu ditekankan yakni bahwa mengelola negara ini juga memerlukan pengalaman.
“Mengelola negara ini perlu pengalaman, sangat perlu. Di sini kita bisa lihat betapa Jokowi bisa menyampaikan langkah-langkah dalam persoalan pemerintahan, membangun hubungan internasional dalam equilibrum (keseimbangan) yang baik, yang sangat tampak jelas,” katanya.
Sementara untuk masalah pertahanan, Jokowi diakuinya lebih banyak berbicara makro bukan teknis.
Moeldoko menilai seorang pemimpin tidak perlu berbicara terlampau teknikal tapi harus bisa melihat cakrawala yang lebih luas tentang bagaimana ketahanan harus dipertahankan.
“Jadi di sini ada sebuah hal yang beda bagaimana strategi itu. Karena semua orang tahu bangsa ini punya persoalan tapi bagaimana memetakan persoalan bangsa itu jauh lebih penting dalam debat ini,” katanya.
Moeldoko didampingi Yenny Wahid dan Emil Dardak dalam konferensi pers tersebut.
Sementara kubu capres nomor urut 02 diwakili oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Direktur Materi Debat BPN Sudirman Said dan mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen (Pur) JS Suryo Prabowo.
Baca juga: Hasto: persahabatan para pemimpin yang utama
Baca juga: Prabowo: saya tidak mengkritik TNI
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019