Ipang Wahid tegaskan bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Petugas Panwaslu Depok membaca tabloid 'Indonesia Barokah' yang disita dari sebuah masjid, di kantor Panwaslu Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019). Petugas juga menyita 400 paket berisi tabloid yang diduga tendensius terhadap salah satu pasangan capres itu di Kantor Pos dan Giro Depok, yang akan disebarkan oleh pengirim tak dikenal ke masjid dan pesantren yang ada di Depok. ANTARA FOTO/Kahfie Kamaru/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ipang Wahid menegaskan bahwa dirinya bukanlah pembuat tabloid Indonesia Barokah.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak tahu menahu tentang siapa yang nulis, siapa yang buat, siapa yang cetak dan siapa yang sebarkan tentang Indonesia Barokah," kata Ipang Wahid dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Ipang mengklarifikasi bahwa dirinya hanyalah membuat konten kreatif untuk Indonesia Barokah, yang mana IB (Indonesia Barokah) itu adalah open platform, dimana semua orang bisa berkontribusi menyumbangkan konten kreatifnya selama tujuannya untuk kebaikan. 

"Messagenya, salah satunya adalah melarang fitnah, hoaks, ujaran kebencian dan lain-lain," kata dia.

Ipang juga menjelaskan mengenai seorang staf di kantornya bernama Nizar yang memiliki akun surat elektronik nizar@ipangwahid.com. Nizar disebutkan membeli server yang penggunaannya adalah untuk pekerjaan kantor. 

"Lantas, ada anak-anak volunteer yang ingin membuat website Indonesia Barokah. Terus kontak Nizar untuk meminjam server tersebut, dan oleh Nizar diizinkan karena memang tujuannya untuk dakwah. Jadi, pembelian server tidak ada serta merta dibeli untuk pembuatan website. Karena memang digunakan untuk kegiatan kantor secara general," jelas dia.

Ipang menjawab alasan kenapa alamat surat elektroniknya diganti dikarenakan reaksi rekan pembuat laman situs yang panik. "Itu adalah reaksi kawan-kawan pembuat website yang panik, takut menyusahkan Mas Ipang. Dan mereka pun, langsung mengganti servernya ke server mereka sendiri," jelas dia.

Ipang menolak dirinya telah menyebarkan fitnah melalui Tabloid Indonesia Barokah. Menurut dia konten yang terdapat dalam laman situs Indonesia Barokah berisi konten dakwah dan jauh dari fitnah.  

Sebelumnya Ipang Wahid dituduh oleh Badan Pemenangan Nasionalo Prabowo-Sandi sebagai dalang dibalik Tabloid Indonesia Barokah.

Baca juga: Bawaslu telusuri penyebaran tabloid "Indonesia Barokah" di Jakarta Barat
Baca juga: Fraksi PKS DKI minta Bawaslu cek konten tabloid Indonesia Barokah
Baca juga: Bawaslu NTT amankan 22 paket Tabloid Indonesia Barokah
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Bawaslu Karimun sarankan KPU revisi zona pemasangan APK Sebelumnya

Bawaslu Karimun sarankan KPU revisi zona pemasangan APK

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS