pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Caketum Pemuda Muhammadiyah tak ingin terjebak politik praktis

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Wakil Presiden Jusuf Kalla (keempat kiri) didampingi Menkominfo Rudiantara (kanan), Mendikbud Muhadjir Effendy (kedua kanan), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kanan), Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (keempat kanan), Gubernur DIY Sri Sultan HB X (ketiga kiri), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A. Simanjuntak (kedua kiri) dan Rektor UMY Gunawan Budiyanto (kiri) memukul kentongan saat peresmian pembukaan Muktamar ke-17 Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DI Yogyakarta, Senin (26/11/2018). Muktamar ke-17 Pemuda Muhammadiyah tersebut mengusung tema Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia dan berlangsung hingga 28 November 2018. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.
Saya ini independen. Selama ini bekerja di dunia kepemiluan. Saya tidak mau mengorbankan proses yang panjang ini dengan suatu gerakan dukung mendukung."
Jakarta (ANTARA News) - Calon Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengaku tidak ingin membawa roda organisasi Pemuda Muhammadiyah terjebak dalam dukungan di perhelatan Pemilu 2019.

"Kalau secara pribadi, Muhammadiyah membebaskan keputusannya untuk berpolitik, tapi secara organisasi, maka (secara) khittohnya sudah tidak dilarang," kata Sunanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu. 

Mayoritas peserta Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah menginginkan agar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 bersikap netral dan tidak terafiliansi kepada partai politik manapun menjelang Pemilu 2019. 

Cak Nanto, sapaan Sunanto menjelaskan, Muhammadiyah telah menetapkan tidak adanya larangan bagi para kader Muhammadiyah untuk terlibat dalam politik praktis. Muhammadiyah memberi kebebasan untuk berpolitik, tetapi itu dalam kapasitas personal bukan secara institusi.

"Saya ini independen. Selama ini bekerja di dunia kepemiluan. Saya tidak mau mengorbankan proses yang panjang ini dengan suatu gerakan dukung mendukung," tegas Cak Nanto.

Meski netral, kepengurusan Pemuda Muhammadiyah ke depan harus mampu mendiasporakan potensi-potensi yang dimiliki setiap kader sesuai kompetensi dan peluang yang ada, baik di dunia politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan sektor lainnya.

Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah yang digelar pada 25-28 November 2018 itu mengambil tema "Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia".

Melalui tema muktamar itu, Pemuda Muhammadiyah dituntut berdakwah Islam dengan membawa misi kegembiraan dan menginspirasi perubahan di tengah-tengah umat agar mendatangkan kemajuan bagi Indonesia.

Agenda Muktamar ini terdiri dari laporan pertanggungjawab PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018, pembahasan perubahan AD/ART, pembahasan kebijakan program Pemuda Muhammadiyah 2018-2022.

Kemudian rekomendasi Khittah Yogyakarta dan pemilihan ketua umum dan formatur PP Pemuda Muhammadiyah 2018-2022.

Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah ini diikuti sekitar 5.000 peserta dan peninjau yang merupakan wakil dan utusan dari masing-masing pimpinan wilayah, pimpinan daerah dan pimpinan cabang Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Menkopolhukam enggan tanggapi pernyataan Prabowo soal kanker korupsi stadium 4 Sebelumnya

Menkopolhukam enggan tanggapi pernyataan Prabowo soal kanker korupsi stadium 4

Ketua MK tanya Ketua KPU soal dampak pelanggaran etik KPPS Selanjutnya

Ketua MK tanya Ketua KPU soal dampak pelanggaran etik KPPS