Bandung (ANTARA News) - Sekretaris Tim Kampanye Daerah Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Joko Widodo-KH Ma`aruf Amin di Jawa Barat, Abdy Yuhana menargetkan pasangan capres-cawapres ini bisa meraih 60 persen suara di Jawa Barat.
"Jawa Barat merupakan salah satu wilayah strategis di Pilpres 2019 mendatang. Jumlah penduduknya sekitar 40 juta jiwa. Kami targetkan Pak Jokowi KH Ma`ruf bisa meraih 60 persen suara di Jawa Barat," kata Abdy Yuhana, di Kota Bandung, Sabtu.
Ditemui seusai Rakorda Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Kota Bandung, Abdy mengatakan terdapat sejumlah daerah di Jawa Barat yang perlu mendapat perhatian khusus agar Pasangan Jokowi-KH Ma`ruf Amin bisa menang di wilayah ini.
"Dan berdasarkan pemetaan untuk daerah priangan timur dan barat, perlu mendapat perhatian khusus karena kurang menguntungkan bagi pasangan Jokowi -Ma`aruf Amin," kata dia.
Dia menuturkan dalam memperoleh suara dari sejumlah daerah tersebut, maka dibutuhkan komunikasi dan sosialisasi yang intens kepada para warganya, terutama terkait sejumlah program selama kepemimpinan Joko Widodo.
"Oleh karena itu akan dilakukan berbagai upaya dan komunikasi, tapi tidak boleh fitnah, hoaks atau bohong. Jadi tetap kampanye yang santun," tuturnya.
Dikatakannya dalam pemenangan pasangan Jokowi-KH Ma`aruf Amin di Jawa Barat, maka sejumlah tokoh siap membantu seperti TB Hassanudin, Dedi Mulyadi, Uu Ruzhanul Ulum dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Sejumlah nama dari pasangan calon gubernur dan gubernur terpilih Jawa Barat siap mendukung. Tentu ini menjadi sisi positif dalam pemenangan di Jawa Barat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bara JP DPD Jawa Barat, Dwi Subawanto mengatakan bahwa pihaknya akan berfokus kepada urban people karena kekalahan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014 di Jawa Barat dipengaruhi oleh urban people tersebut.
"Urban people sendiri tidak memiliki nilai atau ideologi politik, yang mudah berubah suaranya oleh berbagai faktor seperti sembako atau uang. Berdasarkan pemetaan ada di daerah Depok, Bogor dan Bekasi," imbuhnya.
Dia mengakui bahwa kekalahan Joko Widodo di Jawa Barat pada Pilpres 2014, disebabkan kurang maksimalnya suara dari urban people tersebut, sementara suara dari masyarakat ini memberikan dampak yang signifikan bagi suara di Jawa Barat.
"Jawa Barat merupakan salah satu wilayah strategis di Pilpres 2019 mendatang. Jumlah penduduknya sekitar 40 juta jiwa. Kami targetkan Pak Jokowi KH Ma`ruf bisa meraih 60 persen suara di Jawa Barat," kata Abdy Yuhana, di Kota Bandung, Sabtu.
Ditemui seusai Rakorda Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Kota Bandung, Abdy mengatakan terdapat sejumlah daerah di Jawa Barat yang perlu mendapat perhatian khusus agar Pasangan Jokowi-KH Ma`ruf Amin bisa menang di wilayah ini.
"Dan berdasarkan pemetaan untuk daerah priangan timur dan barat, perlu mendapat perhatian khusus karena kurang menguntungkan bagi pasangan Jokowi -Ma`aruf Amin," kata dia.
Dia menuturkan dalam memperoleh suara dari sejumlah daerah tersebut, maka dibutuhkan komunikasi dan sosialisasi yang intens kepada para warganya, terutama terkait sejumlah program selama kepemimpinan Joko Widodo.
"Oleh karena itu akan dilakukan berbagai upaya dan komunikasi, tapi tidak boleh fitnah, hoaks atau bohong. Jadi tetap kampanye yang santun," tuturnya.
Dikatakannya dalam pemenangan pasangan Jokowi-KH Ma`aruf Amin di Jawa Barat, maka sejumlah tokoh siap membantu seperti TB Hassanudin, Dedi Mulyadi, Uu Ruzhanul Ulum dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Sejumlah nama dari pasangan calon gubernur dan gubernur terpilih Jawa Barat siap mendukung. Tentu ini menjadi sisi positif dalam pemenangan di Jawa Barat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bara JP DPD Jawa Barat, Dwi Subawanto mengatakan bahwa pihaknya akan berfokus kepada urban people karena kekalahan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014 di Jawa Barat dipengaruhi oleh urban people tersebut.
"Urban people sendiri tidak memiliki nilai atau ideologi politik, yang mudah berubah suaranya oleh berbagai faktor seperti sembako atau uang. Berdasarkan pemetaan ada di daerah Depok, Bogor dan Bekasi," imbuhnya.
Dia mengakui bahwa kekalahan Joko Widodo di Jawa Barat pada Pilpres 2014, disebabkan kurang maksimalnya suara dari urban people tersebut, sementara suara dari masyarakat ini memberikan dampak yang signifikan bagi suara di Jawa Barat.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018