Jakarta (ANTARA) - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia yang digelar, Rabu (14/2), tidak hanya menjadi pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia, namun juga menjadi "pesta" bagi para pedagang kecil yang meraup keuntungan dari berjualan di lokasi pemungutan suara.
Pedagang balon gas Herman mengaku berhasil menjual lebih dari 20 balon gas dalam kurun waktu kurang dari tiga jam setelah berkeliling di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS). Menurut dia, hal itu merupakan capaian luar biasa bagi dirinya karena biasanya hanya mampu menjual delapan sampai 10 balon setelah berjalan hingga belasan kilometer sepanjang hari.
"Khusus hari ini saya memang berjualan di TPS, bukan hanya satu TPS tetapi berpindah-pindah agar balonnya bisa terjual lebih banyak," ujarnya saat ditemui di TPS 03 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, pada Rabu.
Jumlah balon yang dibawanya 50 persen lebih banyak dibanding biasanya karena dia sudah memprediksi bahwa barang dagangannya akan laris jika berjualan pada momentum pemilu seperti saat ini. Sebagian besar pembeli adalah keluarga yang membawa anak saat datang ke TPS.
Selain mainan anak, makanan juga paling banyak ditawarkan di lokasi pemungutan suara. Salah satu pedagang bernama Desi berjualan dimsum dan es teh manis di sekitar TPS 16 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat.
"Saya membawa dimsum sebanyak 100 buah, kurang dari satu jam langsung habis, mungkin karena pagi ini juga hujan jadi dimsum cocok untuk sarapan," kata Desi.
Desi telah menambahkan sekitar 150 buah dimsum untuk dijual pada Rabu (14/2) sore untuk mengantisipasi banyak anggota masyarakat yang kembali meramaikan TPS untuk memantau hasil pemilu.
Proses pemungutan suara berlangsung pada pagi hingga siang hari, sementara penghitungan hasilnya dilakukan pada sore hari.
Bagaimanapun juga, pemilu sedikit banyak telah berdampak terhadap perekonomian karena merupakan hari libur nasional. Sebanyak 200 juta lebih penduduk Indonesia yang memiliki hak pilih akan mendatangi lokasi TPS di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentunya memberikan peluang bagi pedagang kecil seperti Herman dan Desi.
Estimasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada September 2023 menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat selama pemilu akan memberikan tambahan 0,27 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun ini. Dampak ekonomi itu belum mencakup belanja pemerintah yang akan menyumbangkan 1 persen, dan belanja kampanye dari berbagai partai politik yang tidak kalah besar akan menggerakkan beberapa sektor usaha.
Pedagang balon gas Herman mengaku berhasil menjual lebih dari 20 balon gas dalam kurun waktu kurang dari tiga jam setelah berkeliling di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS). Menurut dia, hal itu merupakan capaian luar biasa bagi dirinya karena biasanya hanya mampu menjual delapan sampai 10 balon setelah berjalan hingga belasan kilometer sepanjang hari.
"Khusus hari ini saya memang berjualan di TPS, bukan hanya satu TPS tetapi berpindah-pindah agar balonnya bisa terjual lebih banyak," ujarnya saat ditemui di TPS 03 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, pada Rabu.
Jumlah balon yang dibawanya 50 persen lebih banyak dibanding biasanya karena dia sudah memprediksi bahwa barang dagangannya akan laris jika berjualan pada momentum pemilu seperti saat ini. Sebagian besar pembeli adalah keluarga yang membawa anak saat datang ke TPS.
Selain mainan anak, makanan juga paling banyak ditawarkan di lokasi pemungutan suara. Salah satu pedagang bernama Desi berjualan dimsum dan es teh manis di sekitar TPS 16 Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat.
"Saya membawa dimsum sebanyak 100 buah, kurang dari satu jam langsung habis, mungkin karena pagi ini juga hujan jadi dimsum cocok untuk sarapan," kata Desi.
Desi telah menambahkan sekitar 150 buah dimsum untuk dijual pada Rabu (14/2) sore untuk mengantisipasi banyak anggota masyarakat yang kembali meramaikan TPS untuk memantau hasil pemilu.
Proses pemungutan suara berlangsung pada pagi hingga siang hari, sementara penghitungan hasilnya dilakukan pada sore hari.
Bagaimanapun juga, pemilu sedikit banyak telah berdampak terhadap perekonomian karena merupakan hari libur nasional. Sebanyak 200 juta lebih penduduk Indonesia yang memiliki hak pilih akan mendatangi lokasi TPS di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentunya memberikan peluang bagi pedagang kecil seperti Herman dan Desi.
Estimasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada September 2023 menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat selama pemilu akan memberikan tambahan 0,27 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun ini. Dampak ekonomi itu belum mencakup belanja pemerintah yang akan menyumbangkan 1 persen, dan belanja kampanye dari berbagai partai politik yang tidak kalah besar akan menggerakkan beberapa sektor usaha.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024