Jakarta (ANTARA) - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengatakan, pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md telah menyiapkan program untuk mencegah stunting/tengkes yang dimulai sejak masa kehamilan.
“Pencegahan stunting itu yang paling efektif itu mulai dari janin di kandungan sampai anak berusia dua tahun. Ketika di dalam kandungan, sel-sel otak itu sudah terbentuk. Jadi harus ada pelurusan juga, pendek belum tentu stunting, stunting pasti pendek. Ini terjadi karena kekurangan gizi kronis,” kata Siti Atikoh saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (PIJAR) di DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut dia, kekurangan gizi kronis itu tidak satu-dua hari, tapi berlangsung lama, sehingga pencengahan itu dimulai dari kandungan, jadi ibunya harus sehat, agar anak di dalam kandungan juga mendapatkan hal yang sama. Karena itu, Siti Atikoh menyebut salah satu asupan yang paling efektif adalah telur.
“Yang paling efektif telur, gampang soalnya. Sebetulnya protein, protein apapun. Tetapi telur itu gampang dan terjangkau. Sehari dua misalnya lagi mengandung dua, ya minimal satu,” jelas dia.
Siti Atikoh juga berharap agar masyarakat bisa bergotong royong. Terlebih bagi mereka yang mampu.
“Kalau kita mau buat gerakan-gerakan, itu sangat bagus apabila kalau di Jawa itu istilahnya orang tua asuh untuk keluarga yang sedang mengandung. Misalnya orangnya mampu minimal sehari memberikan satu atau dua,” jelas dia.
Siti Atikoh pun menuturkan, gotong royong itu juga bisa dilakukan saat anaknya lahir, untuk membantu pemenuhan gizi.
“Ibunya dapat, anaknya juga dapat. Karena apa? Ketika menyusui ibunya butuh sekali asupan gizi,” tuturnya.
Dalam Rakornas tersebut, PIJAR juga menyediakan stan/gerai bagi pelaku UMKM di area luar.
Atikoh selama di luar ruangan melihat barang yang dijajakan para pelaku UMKM seperti kue, kopi, dan jus kedondong. Atikoh kemudian melanjutkan dengan melihat stan penjual kaus dan memilih baju berkelir hitam.
Atikoh juga sempat berbincang dengan seorang disabilitas yang hadir dalam Rakornas PIJAR tersebut dengan menggunakan bahasa isyarat.
“Pencegahan stunting itu yang paling efektif itu mulai dari janin di kandungan sampai anak berusia dua tahun. Ketika di dalam kandungan, sel-sel otak itu sudah terbentuk. Jadi harus ada pelurusan juga, pendek belum tentu stunting, stunting pasti pendek. Ini terjadi karena kekurangan gizi kronis,” kata Siti Atikoh saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2023 Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (PIJAR) di DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut dia, kekurangan gizi kronis itu tidak satu-dua hari, tapi berlangsung lama, sehingga pencengahan itu dimulai dari kandungan, jadi ibunya harus sehat, agar anak di dalam kandungan juga mendapatkan hal yang sama. Karena itu, Siti Atikoh menyebut salah satu asupan yang paling efektif adalah telur.
“Yang paling efektif telur, gampang soalnya. Sebetulnya protein, protein apapun. Tetapi telur itu gampang dan terjangkau. Sehari dua misalnya lagi mengandung dua, ya minimal satu,” jelas dia.
Siti Atikoh juga berharap agar masyarakat bisa bergotong royong. Terlebih bagi mereka yang mampu.
“Kalau kita mau buat gerakan-gerakan, itu sangat bagus apabila kalau di Jawa itu istilahnya orang tua asuh untuk keluarga yang sedang mengandung. Misalnya orangnya mampu minimal sehari memberikan satu atau dua,” jelas dia.
Siti Atikoh pun menuturkan, gotong royong itu juga bisa dilakukan saat anaknya lahir, untuk membantu pemenuhan gizi.
“Ibunya dapat, anaknya juga dapat. Karena apa? Ketika menyusui ibunya butuh sekali asupan gizi,” tuturnya.
Dalam Rakornas tersebut, PIJAR juga menyediakan stan/gerai bagi pelaku UMKM di area luar.
Atikoh selama di luar ruangan melihat barang yang dijajakan para pelaku UMKM seperti kue, kopi, dan jus kedondong. Atikoh kemudian melanjutkan dengan melihat stan penjual kaus dan memilih baju berkelir hitam.
Atikoh juga sempat berbincang dengan seorang disabilitas yang hadir dalam Rakornas PIJAR tersebut dengan menggunakan bahasa isyarat.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023