Semarang (ANTARA) - Siti Atikoh, istri Calon Presiden RI Ganjar Pranowo, menyebut industri kreatif di Kota Yogyakarta yang kental dengan seni budayanya tidak perlu diragukan lagi.
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Rabu, hal tersebut disampaikan Atikoh saat melihat langsung pembuatan produk kaus Jogja T-Shirt yang dijual sebagai cendera mata dengan desain yang unik dan menarik.
Atikoh didampingi sang pemilik, Sugianto dan keluarga, beserta sejumlah kader PDI Perjuangan juga dipandu berkeliling melihat toko dan produk lain yang dijual di Jogja T-Shirt, kemudian menemui ratusan pelaku usaha yang telah menanti di aula.
"Kalau berbicara industri kreatif Yogyakarta, punya potensi yang luar biasa ditunjang oleh pariwisata yang begitu potensial," kata Atikoh.
Ia lantas mencontohkan produk Jogja T-Shirt yang sebenarnya sederhana, tetapi mampu memaksimalkan dengan desain yang apik dan mengangkat kearifan lokal.
"Itu yang perlu dipertahankan dan pemiliknya sudah punya hak paten," ujarnya.
Baca juga: Siti Atikoh semangati muslimat NU jangan takut diintimidasi
Baca juga: Pesan Atikoh untuk debat capres Ganjar: Tampil dengan jujur dari hati
Dalam kesempatan itu, Atikoh sempat berdialog dengan dua pelaku usaha kecil yang bergerak di bidang yang sama fesyen desain dan fesyen muslim.
Dalam pertemuan tersebut, ada dua masalah yang dipertanyakan para pelaku UMKM dan industri kreatif, yaitu soal akses dan permodalan serta kenaikan harga bahan baku.
"Memang ada kendala beberapa, termasuk dari akselerasi digitalisasi. Ini PR bersama untuk memberikan pelatihan-pelatihan, terutama kepada perempuan agar melek secara teknologi," katanya.
Terkait dengan itu, lanjut dia, Pemerintah tentu harus membuka dan memudahkan akses permodalan bagi pelaku UMKM.
Hal itu, menurut dia, pernah dikerjakan oleh suaminya, Ganjar Pranowo, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode dengan menelurkan beragam program kredit usaha rakyat dengan bunga rendah.
"Tentu diperlukan tindakan kreatif dari semua pihak agar UMKM, khususnya industri kreatif, tidak hanya menjadi tuan rumah di negara sendiri, tetapi menguasai secara global," ujarnya.
Melalui keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Rabu, hal tersebut disampaikan Atikoh saat melihat langsung pembuatan produk kaus Jogja T-Shirt yang dijual sebagai cendera mata dengan desain yang unik dan menarik.
Atikoh didampingi sang pemilik, Sugianto dan keluarga, beserta sejumlah kader PDI Perjuangan juga dipandu berkeliling melihat toko dan produk lain yang dijual di Jogja T-Shirt, kemudian menemui ratusan pelaku usaha yang telah menanti di aula.
"Kalau berbicara industri kreatif Yogyakarta, punya potensi yang luar biasa ditunjang oleh pariwisata yang begitu potensial," kata Atikoh.
Ia lantas mencontohkan produk Jogja T-Shirt yang sebenarnya sederhana, tetapi mampu memaksimalkan dengan desain yang apik dan mengangkat kearifan lokal.
"Itu yang perlu dipertahankan dan pemiliknya sudah punya hak paten," ujarnya.
Baca juga: Siti Atikoh semangati muslimat NU jangan takut diintimidasi
Baca juga: Pesan Atikoh untuk debat capres Ganjar: Tampil dengan jujur dari hati
Dalam kesempatan itu, Atikoh sempat berdialog dengan dua pelaku usaha kecil yang bergerak di bidang yang sama fesyen desain dan fesyen muslim.
Dalam pertemuan tersebut, ada dua masalah yang dipertanyakan para pelaku UMKM dan industri kreatif, yaitu soal akses dan permodalan serta kenaikan harga bahan baku.
"Memang ada kendala beberapa, termasuk dari akselerasi digitalisasi. Ini PR bersama untuk memberikan pelatihan-pelatihan, terutama kepada perempuan agar melek secara teknologi," katanya.
Terkait dengan itu, lanjut dia, Pemerintah tentu harus membuka dan memudahkan akses permodalan bagi pelaku UMKM.
Hal itu, menurut dia, pernah dikerjakan oleh suaminya, Ganjar Pranowo, saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode dengan menelurkan beragam program kredit usaha rakyat dengan bunga rendah.
"Tentu diperlukan tindakan kreatif dari semua pihak agar UMKM, khususnya industri kreatif, tidak hanya menjadi tuan rumah di negara sendiri, tetapi menguasai secara global," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023