Jakarta (ANTARA) -
Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mengatakan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia ke depan harus kreatif untuk memenuhi banyak kepentingan.
"Indonesia harus dekat dengan semua, harus kreatif dalam membangun kedekatan dengan semua, dan kepentingan itu harus diakomodasi dengan kerja sama kepada berbagai pihak," kata Anies setelah menjadi pembicara dalam Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023 di Jakarta , Sabtu.
Di sela-sela acara yang diselenggarakan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) itu, Anies mengungkapkan bahwa dalam konteks membangun hubungan internasional, pemerintah harus menjalin kedekatan kepada semua pihak, seperti Uni Eropa (EU) dan China.
Berbagai kepentingan terkait ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan teknologi juga harus bisa terpenuhi, tambah mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Anies: Kalau ingin perubahan, maka perlu kewenangan
Anies juga menanggapi hubungan bilateral antara Indonesia dan China yang intens dalam beberapa tahun terakhir.
Dia menegaskan bahwa jika dia terpilih menjadi presiden ke-8 RI, maka pemerintahannya akan tetap mempertahankan kebijakan One China Policy atau Kebijakan Satu China untuk menjalin sejumlah kerja sama menguntungkan bagi Indonesia.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam konstelasi multipolar atau kekuatan dunia yang terdistribusi ke banyak aktor yang saling bersaing demi kepentingan pribadi, Indonesia harus mampu bertindak kreatif guna mengambil momentum untuk kepentingan dalam negeri.
"Indonesia juga harus dekat dengan Jepang, Korea, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Malaysia. Jadi, membangun kedekatan harus kreatif dengan semua," ungkap Anies.
Baca juga: Timnas AMIN targetkan indeks demokrasi Indonesia menjadi 7,5 di 2029
Dia menambahkan bahwa Indonesia ke depan akan menghadapi setidaknya empat tantangan global, yaitu geopolitik, ekonomi, lingkungan, dan demokrasi; sehingga kebijakan politik luar negeri harus disusun sekreatif mungkin.
Untuk menjalin hubungan internasional yang komprehensif atau berkelanjutan, kata Anies, Indonesia harus memiliki kekuatan cerdas yang berbasis nilai.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan bahwa nilai atau pilar yang dipegang teguh pemerintah akan menjadi penunjuk arah atau kompas dalam berpijak.
"Harus ada lima pilar, yaitu pertahanan adaptif, ekonomi maju berkeadilan, lingkungan lestari, brand Indonesia, dan diplomasi proaktif yang inklusif," jelasnya.
Baca juga: Anies sebut lima pilar kebijakan luar negeri harus dipertahankan
Untuk mewujudkan pilar itu, keterlibatan pemuda, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi penting untuk menyuarakan gagasan-gagasan Indonesia ke depan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Anies: IKN hanya dirasakan manfaatnya oleh aparatur negara
"Indonesia harus dekat dengan semua, harus kreatif dalam membangun kedekatan dengan semua, dan kepentingan itu harus diakomodasi dengan kerja sama kepada berbagai pihak," kata Anies setelah menjadi pembicara dalam Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) 2023 di Jakarta , Sabtu.
Di sela-sela acara yang diselenggarakan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) itu, Anies mengungkapkan bahwa dalam konteks membangun hubungan internasional, pemerintah harus menjalin kedekatan kepada semua pihak, seperti Uni Eropa (EU) dan China.
Berbagai kepentingan terkait ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan teknologi juga harus bisa terpenuhi, tambah mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Anies: Kalau ingin perubahan, maka perlu kewenangan
Anies juga menanggapi hubungan bilateral antara Indonesia dan China yang intens dalam beberapa tahun terakhir.
Dia menegaskan bahwa jika dia terpilih menjadi presiden ke-8 RI, maka pemerintahannya akan tetap mempertahankan kebijakan One China Policy atau Kebijakan Satu China untuk menjalin sejumlah kerja sama menguntungkan bagi Indonesia.
Lebih lanjut, dia mengatakan dalam konstelasi multipolar atau kekuatan dunia yang terdistribusi ke banyak aktor yang saling bersaing demi kepentingan pribadi, Indonesia harus mampu bertindak kreatif guna mengambil momentum untuk kepentingan dalam negeri.
"Indonesia juga harus dekat dengan Jepang, Korea, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Malaysia. Jadi, membangun kedekatan harus kreatif dengan semua," ungkap Anies.
Baca juga: Timnas AMIN targetkan indeks demokrasi Indonesia menjadi 7,5 di 2029
Dia menambahkan bahwa Indonesia ke depan akan menghadapi setidaknya empat tantangan global, yaitu geopolitik, ekonomi, lingkungan, dan demokrasi; sehingga kebijakan politik luar negeri harus disusun sekreatif mungkin.
Untuk menjalin hubungan internasional yang komprehensif atau berkelanjutan, kata Anies, Indonesia harus memiliki kekuatan cerdas yang berbasis nilai.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan bahwa nilai atau pilar yang dipegang teguh pemerintah akan menjadi penunjuk arah atau kompas dalam berpijak.
"Harus ada lima pilar, yaitu pertahanan adaptif, ekonomi maju berkeadilan, lingkungan lestari, brand Indonesia, dan diplomasi proaktif yang inklusif," jelasnya.
Baca juga: Anies sebut lima pilar kebijakan luar negeri harus dipertahankan
Untuk mewujudkan pilar itu, keterlibatan pemuda, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi penting untuk menyuarakan gagasan-gagasan Indonesia ke depan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Anies: IKN hanya dirasakan manfaatnya oleh aparatur negara
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023