Solo (ANTARA) - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan kegiatan apel kebangsaan dengan mengambil tema :Bangkit Untuk Bersatu" diharapkan dapat menggelorakan kembali rasa kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
"Kegiatan apel dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-119 ini, dapat menggelorakan kembali perjuangan para pendiri bangsa, yang sudah susah payah ingin menyatukan dari berbagai berbedaan menjadi satu Bangsa Indonesia," kata Kapolda didampingi Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi usai Apel kebangsaan yang digelar di Plaza Manahan Solo, Selasa petang.
Menurut Kapolda, apel juga dimaksudkan dalam rangka melaksanakan konsolidasi anggota TNI dan Polri dengan elemen masyarakat dalam rangka mengamankan wilayah Solo Raya khususnya, dan Jateng pada umumnya. Ada dua kekuatan TNi dan Polri dibantu dari 10 setingkat kompi dari seluruh elemen masyarakat bersama-sama saling bahu membahu untuk menjaga situasi keamanan yang kondusif di Solo Raya dan Jateng.
"Apel ini, juga dalam rangka silaturahmi antara elemen TNI Polri dan masyarakat, dan kemudian dilanjutkan buka bersama," kata Kapolda.
Kapolda mengatakan pihaknya yang diberikan kesempatan dan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas mulia menjunjung nama besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui apel Kebangsaan ini.
Bahkan, kata Kapolda, apel kebangsaan yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan, dirinya bersama Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi mengucapkan selama melaksanakan ibadah puasa mudah-mudah semua diberikan rahmat dan dijauhkan dari api neraka.
Apel kebangsaan ini, kata dia, yang mengusung tema "Bangkit Untuk Bersatu". Kebangkitan Nasional artinya memiliki satu wawasan kebangsaan, keinginan luhur untuk bersatu menjadi sebuah bangsa menjadi satu negara dari berbagai perbedaan.
Kapolda mengatakan Bangsa Indonesia saat ini, telah melalui tahapan Pemilu dan tahapan yang paling ditunggu-tunggu serta krusial, dimana sebuah pesta demokrasi yang secara hukum telah banyak menghabiskan energi dan membuat polarisasi di tengah warga bangsa.
"Kita telah memasuki suatu tahapan yang sangat krusial dan ditunggu yakni penghitungan hasil Pemilu yang sudah dilihat dan ketahui hasilnya, dimana sudah disampaikan secara terbuka oleh KPU tingkat Nasional," katanya.
Menurut Kapolda, Alhamdullilah 100 persen kemenangan rakyat Indonesia. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat memanfaatkan momentum kebangkitan nasional untuk kembali bersatu menjaga persatuan, persaudaraan, mengikat kembali silaturahmi yang telah diturunkan oleh para pendahulu bangsa ini, secara bergotong-royong.
"Kami dari TNI dan Polri dalam kesempatan yang baik kembali menyatakan sikap dan meneguhkan komitmen kami untuk menjaga NKRI, Pancasila, dan Undang Undang Dasar 1945," katanya.
Selain itum, TNI Polri juga meneguhkan sikap dan komitmennya untuk mengawal dan menjaga hasil penghitungan rekapitulasi suara Pemilu 2019 yang telah ditetapkan secara nasional oleh KPU.
"Hal ini, yang sejatinya hasil dari pilihan rakyat, mandat yang diberikan rakyat kepada Indonesia. TNI Polri akan berkomitmen meneguhkan sikap, menjaga dan mengawal hasil yang sejatinya pilihan dan mandat dari rakyat Indonesia," katanya.
Pada Apel Kebangsaan di Solo juga dihadiri Waka Polda Jateng Brigjen Pol Ahmad Lutfi, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, para tokoh masyarakat, KPU, Bawaslu, elemen masyarakat dan ribuan orang anggota TNI Polri serta elemen masyarakat.
"Kegiatan apel dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-119 ini, dapat menggelorakan kembali perjuangan para pendiri bangsa, yang sudah susah payah ingin menyatukan dari berbagai berbedaan menjadi satu Bangsa Indonesia," kata Kapolda didampingi Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi usai Apel kebangsaan yang digelar di Plaza Manahan Solo, Selasa petang.
Menurut Kapolda, apel juga dimaksudkan dalam rangka melaksanakan konsolidasi anggota TNI dan Polri dengan elemen masyarakat dalam rangka mengamankan wilayah Solo Raya khususnya, dan Jateng pada umumnya. Ada dua kekuatan TNi dan Polri dibantu dari 10 setingkat kompi dari seluruh elemen masyarakat bersama-sama saling bahu membahu untuk menjaga situasi keamanan yang kondusif di Solo Raya dan Jateng.
"Apel ini, juga dalam rangka silaturahmi antara elemen TNI Polri dan masyarakat, dan kemudian dilanjutkan buka bersama," kata Kapolda.
Kapolda mengatakan pihaknya yang diberikan kesempatan dan semangat untuk melaksanakan tugas-tugas mulia menjunjung nama besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui apel Kebangsaan ini.
Bahkan, kata Kapolda, apel kebangsaan yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan, dirinya bersama Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi mengucapkan selama melaksanakan ibadah puasa mudah-mudah semua diberikan rahmat dan dijauhkan dari api neraka.
Apel kebangsaan ini, kata dia, yang mengusung tema "Bangkit Untuk Bersatu". Kebangkitan Nasional artinya memiliki satu wawasan kebangsaan, keinginan luhur untuk bersatu menjadi sebuah bangsa menjadi satu negara dari berbagai perbedaan.
Kapolda mengatakan Bangsa Indonesia saat ini, telah melalui tahapan Pemilu dan tahapan yang paling ditunggu-tunggu serta krusial, dimana sebuah pesta demokrasi yang secara hukum telah banyak menghabiskan energi dan membuat polarisasi di tengah warga bangsa.
"Kita telah memasuki suatu tahapan yang sangat krusial dan ditunggu yakni penghitungan hasil Pemilu yang sudah dilihat dan ketahui hasilnya, dimana sudah disampaikan secara terbuka oleh KPU tingkat Nasional," katanya.
Menurut Kapolda, Alhamdullilah 100 persen kemenangan rakyat Indonesia. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat memanfaatkan momentum kebangkitan nasional untuk kembali bersatu menjaga persatuan, persaudaraan, mengikat kembali silaturahmi yang telah diturunkan oleh para pendahulu bangsa ini, secara bergotong-royong.
"Kami dari TNI dan Polri dalam kesempatan yang baik kembali menyatakan sikap dan meneguhkan komitmen kami untuk menjaga NKRI, Pancasila, dan Undang Undang Dasar 1945," katanya.
Selain itum, TNI Polri juga meneguhkan sikap dan komitmennya untuk mengawal dan menjaga hasil penghitungan rekapitulasi suara Pemilu 2019 yang telah ditetapkan secara nasional oleh KPU.
"Hal ini, yang sejatinya hasil dari pilihan rakyat, mandat yang diberikan rakyat kepada Indonesia. TNI Polri akan berkomitmen meneguhkan sikap, menjaga dan mengawal hasil yang sejatinya pilihan dan mandat dari rakyat Indonesia," katanya.
Pada Apel Kebangsaan di Solo juga dihadiri Waka Polda Jateng Brigjen Pol Ahmad Lutfi, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, para tokoh masyarakat, KPU, Bawaslu, elemen masyarakat dan ribuan orang anggota TNI Polri serta elemen masyarakat.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019