Bandung (ANTARA) - Dalam meminimalisir massa untuk berangkat aksi 22 Mei, Polda Jawa Barat menginstruksikan seluruh daerah untuk melakukan sejumlah razia terhadap kendaraan yang bergerak ke Jakarta.
“Dalam tindakan preventif, kami melakukan kegiatan dengan skala besar. Posisinya koordinasi dengan TNI. Sementara represif, kami telah dan sedang melakukan razia-razia,” kata Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Selasa.
Dia menyebutkan Jawa Barat merupakan daerah penyangga ibu kota yang berperan strategis dalam menangkal pergerakan massa. Selain itu, Jawa Barat pun dipandang sebagai daerah yang menjembatani pergerakan massa dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Bayangkan kemarin ada yang hendak membawa bom molotov dari Jawa Timur. Ya begitu kira-kira tugas kami di Jawa Barat, yang harus menangkal massa yang seperti itu dari wilayah lainnya,” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa aparat polisi yang turun untuk melakukan razia akan mengamankan semua hal, yang dapat mengganggu ketertiban umum.
“Jadi tidak hanya menyangkut orang, melainkan juga benda, perbuatan seseorang, atau objek perbuatan seperti membawa narkoba dan lainnya,” kata dia.
Saat ini personil polisi, kata dia, sudah bersiaga di beberapa lokasi yang menjadi tempat melintas transportasi umum yang diduga digunakan massa aksi untuk bertolak ke Jakarta.
Menurutnya razia tersebut tidak mengganggu masyarakat dalam menyampaikan pendapat. Pengamanan tersebut dilakukan pihak kepolisian untuk mengemban amanah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang tugas dan fungsi Polri.
“Jadi kalau ada yang tidak sepakat dengan keputusan KPU, kan sudah ada mekanisme hukum. Tinggal tempuh saja mekanisme itu,” kata Trunoyudo.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019