Pleno KPU Maluku Utara berjalan alot

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Pleno rekapitulasi penghitungan suara di KPU Malut berjalan alot (Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara (Malut) menggelar pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden dan legislatif untuk KPU Halmahera Selatan di Daffam Hotel berlangsung alot, menyusul adanya protes dari saksi parpol terkait adanya dugaan kecurangan.

Ketua KPU Malut, Pudja Sutamat saat memimpin pleno, Rabu, mendapat protes dari sejumlah saksi PKB Muhajirin Bailusy dan Malik Sillia yang meminta KPU Malut menindaklanjuti nota keberatan para saksi saat pleno rekapitulasi di KPU Halsel.

Sebab, pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU Kabupaten Halmahera Selatan, para saksi tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan keberatan atas hasil di sejumlah PPK yang diduga telah direkayasa calon legislatif parpol tertentu.

Selain itu, persoalan suara internal di Partai Amanat Nasional (PAN) yang diperebutkan nomor urut 1 Madjid Husen dan Hi Ibrahim membuat saksinya Muhlas Djafar dan Dede meminta agar dibuka kembali hasil suara yang direbut PAN.

Sebab, suara yang diraih Madjid Husen 2486 ada yang coba digelembungkan, sehingga harus diselesaikan di tingkat KPU Malut.

Olehnya itu, rapat pleno rekapitulasi yang dipimpin Ketua KPU Malut itu langsung meminta saksi untuk DPRD Provinsi melakukan pertemuan khusus untuk melakukan sanding data terkait dengan persoalan yang disampaikan saksi dari PAN.

Kendati demikian, dari 9 kursi DPRD Provinsi untuk Dapil Halsel diraih masing-masing satu kursi oleh PDIP dengan 11.516 suara dengan suara terbanyak nomor urut 1 Kuntu, PKS meraih 14.678 suara peraih suara terbanyak Zulkifli Hi Umar dengan 5.957 suara, disusul Demokrat meraih 8.093 suara dan suara terbanyak nomor urut 1 Rahmi Husen dengan 2907 suara.

Nasdem dengan 9616 suara, Partai Garuda 8403 suara, PAN 9386 suara, Golkar 11.516 suara dengan peraih suara terbanyak nomor urut 2 Muhammad Abusama meraih 5.195 suara, Gerindra 10.469 suara dan Perindo meraih 7900 suara dengan suara terbanyak nomor urut 1 Rusihan Djafar yang meraih 1929 suara.

Saat ini, enam KPU kabupaten/kota di Malut telah menyelesaikan tahapan pleno rekapitulasinya dan baru satu KPU yakni Kota Tidore Kepulauan yang telah melakukan pleno rekapitulasinya di KPU Malut.

Dari enam KPU kabupaten/kota tersebut, untuk DPR-RI Malut caleg PDIP nomor urut 2 Irine Yusiana Roba meraih 52.635 suara, disusul caleg PKS nomor urut 1 Muhammad Kasuba meraih 40.442 suara, Partai Golkar Alien Mus nomor urut 1 meraih 35.734 suara dan Abdurahman Lahabato dari PKB meraih 20.009 suara.

Sedangkan, untuk DPD-RI perwakilan Malut, Sultan Tidore Husain Alting Sjah untuk sementara meraih 76.177 suara suara, disusul Stefi Pasimanjeku 34.046 suara, Chaidir 33.192 suara dan Burhan Ismail 32.002 suara, peringkat ini akan berubah karena kabupaten/kota di Malut belum memasukkan hasil pleno rekapitulasinya.

Baca juga: PKS usulkan pembentukan Pansus Pemilu
Baca juga: Prabowo-Sandi menang di Aceh Utara
Baca juga: Bawaslu Garut hentikan tiga kasus pelanggaran pemilu
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
PKS usulkan pembentukan Pansus Pemilu Sebelumnya

PKS usulkan pembentukan Pansus Pemilu

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS