KPU Yogyakarta harapkan partisipasi masyarakat tetap tinggi saat PSU

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 1 Gunungketur Pakualaman Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta berharap, tingkat partisipasi masyarakat di sejumlah tempat pemungutan suara yang harus menyelenggarakan pemungutan suara ulang tetap tinggi seperti saat pemungutan suara pada 17 April.

“Tingkat partisipasi pemilih pada 17 April di TPS 1 Gunungketur Pakualaman cukup tinggi sekitar 80 persen. Saat ini, penyelenggaraan pemungutan suara ulang (PSU) masih berlangsung dan harapannya, tingkat partisipasi pemilih tetap sama,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Frenky Argitawan Mahendra di Yogyakarta, Sabtu.

Dari 1.373 TPS di Kota Yogyakarta, terdapat empat TPS yang harus menyelenggarakan pemungutan suara ulang. Selain TPS 1 Gunungketur Pakualaman, PSU juga diselenggarakan di TPS 4 Prenggan Kotagede, TPS 2 Bumijo Jetis dan TPS 16 Gowongan Jetis.

TPS 1 Gunungketur dan TPS 2 Bumijo Jetis menyelenggarakan pemungutan suara ulang untuk tiga jenis surat suara yaitu pemilihan presiden wakil presiden, DPR RI, dan DPD. Sedangkan dua TPS lain yaitu TPS 16 Gowongan dan TPS 4 Prenggan menggelar pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden saja.

“Karena pemungutan suara ulang ini sudah menjadi rekomendasi dari Bawaslu, maka mau tidak mau KPU harus menyelenggarakannya,” kata Frenky.

Pada Pemilu 17 April, di TPS 1 Gunungketur terdapat dua pemilih dari luar Kota Yogyakarta yang menggunakan hak pilihnya hanya dengan berbekal kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) saja tanpa membawa A5.

“Atas kejadian tersebut, maka Bawaslu merekomendasikan penyelenggaraan pemungutan suara ulang. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas pun tetap sama,” katanya.

Di TPS 1 Gunungketur terdapat 297 pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap dan dua pemilih dalam daftar pemilih tambahan.

“KPPS akan langsung melakukan penghitungan suara dan hasilnya dibawa ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk ditambahkan pada rekapitulasi di kecamatan. Proses penghitungan di tingkat TPS diperkirakan bisa lebih cepat selesai karena hanya ada tiga surat suara,” katatanya.

Proses rekapitulasi akan dilanjutkan di tingkat KPU Kota Yogyakarta pada Selasa (30/4) dan ditargetkan dapat selesai paling lambat 2 Mei.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu DIY Agus Muhammad Yasin mengatakan, menerjunkan seluruh pengawas untuk melakukan pengawasan jalannya pemungutan suara ulang. “Tidak hanya di Kota Yogyakarta saja tetapi di kabupaten lain yang juga menggelar PSU maupun pemungutan suara lanjutan (PSL),” katanya.

Salah satu fokus pengawasan Bawaslu adalah memastikan seluruh pemilih yang memiliki hak dalam PSU tetap terfasilitasi untuk menggunakan hak suaranya.

Di DIY, Kabupaten Sleman dan Kulon Progo sudah melaksanakan PSU lebih awal. “Dari dua kabupaten tersebut, kami belum menemukan pelanggaran,” katanya.

Sedangkan untuk tingkat partisipasi, Agus mengatakan, masih cukup baik meskipun pemilih yang datang ke TPS berkurang dibanding pemilu 17 April.

Sementara itu, salah satu pemilih di TPS 1 Gunungketur, Nanda Probodewanto mengatakan, menyempatkan diri untuk datang dan kembali mencoblos karena memiliki hak suara.

“Sedikit repot karena harus datang dan mencoblos ulang. Tetapi, karena ini adalah hak kami sebagai warga negara, maka saya menyempatkan datang. Semoga ini yang terbaik bagi negara,” kata Nanda yang mengaku tidak mengubah pilihannya saat PSU.

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Ketua KPU Lampung: Jangan buru-buru ubah pelaksanaan pemilu serentak Sebelumnya

Ketua KPU Lampung: Jangan buru-buru ubah pelaksanaan pemilu serentak

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024