Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA) - Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, mengklaim pelaksanaan Pemilu 2019 ini merupakan yang terbaik dari sisi angka partisipasi masyarakat yang melonjak drastis dibandingkan pemilu sebelumnya.
"Angka partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah Sukabumi hanya sekitar 77 persen, namun pada pemilu serentak untuk memilih calon anggota legislatif dan presiden diperkirakan mencapai 87 persen," kata Fahmi, di Sukabumi, Senin.
Menurut dia, tingginya animo masyarakat untuk datang ke TPS membuktikan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyalurkan suara atau hak pilihnya sudah tinggi, karena setiap suara yang diberikan sangat menentukan nasib bangsa ini dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi masyarakat Kota Sukabumi yang semakin peduli terhadap dunia perpolitikan nasional, bahkan selama pelaksanaan pemilu berlangsung mulai dari masa kampanye, pemungutan suara hingga perhitungan suara di tingkat kecamatan warga bisa menahan diri.
Bahkan warga pun menghargai perbedaan pilihan, meskipun ada salng singgung tetapi hanya sebatas di media sosial tapi di dunia nyata masyarakat tetap kondusif dan menjaga keamanan. Ini dibuktikan hingga kini tidak ada perayaan kemenangan dari simpatisan atau relawan calon manapun.
"Angka partisipasi masyarakat pada tahun ini menjadi rekor tertinggi, karena awalnya kami targetkan 80 persen tetapi yang datang mencapai 80 persen lebih dan diperlkirakan sampai 87 persen," tambahnya.
Sementara, Ketua KPU Sukabumi, Sri Utami, mengatakan, dari hasil perhitungan sementara yang dilakukan pihaknya angka partisipasi masyarakat di setiap kecamatan pada pemilu ini melonjak bahkan ada kecamatan yang mencapai 90 persen.
"Rata-rata angka partisipasi masyarakat di setiap kecamatan 86 hinga 87 persen, tentunya dibandingkan dengan pemilu lalu ada lonjakan yang cukup tinggi. Peningkatan ini juga berkat kerjasama seluruh pihak mulai dari warga, partai politik, relawan demokrasi dan lainnya," katanya.
"Angka partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah Sukabumi hanya sekitar 77 persen, namun pada pemilu serentak untuk memilih calon anggota legislatif dan presiden diperkirakan mencapai 87 persen," kata Fahmi, di Sukabumi, Senin.
Menurut dia, tingginya animo masyarakat untuk datang ke TPS membuktikan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyalurkan suara atau hak pilihnya sudah tinggi, karena setiap suara yang diberikan sangat menentukan nasib bangsa ini dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi masyarakat Kota Sukabumi yang semakin peduli terhadap dunia perpolitikan nasional, bahkan selama pelaksanaan pemilu berlangsung mulai dari masa kampanye, pemungutan suara hingga perhitungan suara di tingkat kecamatan warga bisa menahan diri.
Bahkan warga pun menghargai perbedaan pilihan, meskipun ada salng singgung tetapi hanya sebatas di media sosial tapi di dunia nyata masyarakat tetap kondusif dan menjaga keamanan. Ini dibuktikan hingga kini tidak ada perayaan kemenangan dari simpatisan atau relawan calon manapun.
"Angka partisipasi masyarakat pada tahun ini menjadi rekor tertinggi, karena awalnya kami targetkan 80 persen tetapi yang datang mencapai 80 persen lebih dan diperlkirakan sampai 87 persen," tambahnya.
Sementara, Ketua KPU Sukabumi, Sri Utami, mengatakan, dari hasil perhitungan sementara yang dilakukan pihaknya angka partisipasi masyarakat di setiap kecamatan pada pemilu ini melonjak bahkan ada kecamatan yang mencapai 90 persen.
"Rata-rata angka partisipasi masyarakat di setiap kecamatan 86 hinga 87 persen, tentunya dibandingkan dengan pemilu lalu ada lonjakan yang cukup tinggi. Peningkatan ini juga berkat kerjasama seluruh pihak mulai dari warga, partai politik, relawan demokrasi dan lainnya," katanya.
Pewarta: Aditia Rohman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019