Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengimbau kepada relawan dan simpatisan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno yang berada di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk menahan diri.
"Simpatisan maupun relawan pasangan 02 agar tidak terprovokasi oleh hal-hal yang belum tentu kebenarannya seperti hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei," kata anggota BPN Heri Gunawan di Sukabumi, Jumat.
Menurut dia, semua pendukung Prabowo-Sandi yang ada di Sukabumi agar tetap fokus untuk menjaga hasil rekapitulasi yang saat ini sedang dilaksanakan di tingkat kelurahan hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan jangan sampai tergiring oleh isu provokasi yang bisa merugikan banyak pihak.
Selain itu, tidak perlu datang ke DKI Jakarta untuk memberikan dukungan karena bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi yang terpenting adalah mengawal suara pasangan 02 ini mulai dari TPS hingga KPU dengan menjaga keberadaan C1 plano.
Alangkah baiknya bisa saling menahan diri, karena selain Pemilihan Presiden 2019 ini ada yang lebih penting yakni yang berhubungan dengan rakyat Indonesia. Sehingga jangan sampai mau diprovokasi yang akhirnya bisa menimbulkan gesekan.
"Kami pun saat ini terus melakukan rekapitulasi hasil perhitungan suara yang sumbernya dari C1 plano yang tentunya ini akan menjadi bukti kami saat rapat pleno hasil rekapitulasi di tingkat KPU khususnya di Sukabumi," tambahnya.
Di sisi lain, Heri yang juga ketua DPP Partai Gerindra dan Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi mengatakan untuk hasil rekapitulasi suara sesuai C1 yang diberikan saksi serta relawan pasangan Prabowo-Sandi di Sukabumi menang telak dengan raihan suara di Kabupaten Sukabumi sebanyak 70,25 persen dan Kota Sukabumi 70,34 persen.
Suara yang masuk tersebut dari 45,5 persen tempat pemungutan suara (TPS) dan dipastikan suaranya tidak akan berbeda jauh. Kemenangan Prabowo-Sandi sama seperti Prabowo-Hatta pada 2014 yang memenangi sekitar 70 persen suara masyarakat Sukabumi.
"Simpatisan maupun relawan pasangan 02 agar tidak terprovokasi oleh hal-hal yang belum tentu kebenarannya seperti hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei," kata anggota BPN Heri Gunawan di Sukabumi, Jumat.
Menurut dia, semua pendukung Prabowo-Sandi yang ada di Sukabumi agar tetap fokus untuk menjaga hasil rekapitulasi yang saat ini sedang dilaksanakan di tingkat kelurahan hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan jangan sampai tergiring oleh isu provokasi yang bisa merugikan banyak pihak.
Selain itu, tidak perlu datang ke DKI Jakarta untuk memberikan dukungan karena bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tetapi yang terpenting adalah mengawal suara pasangan 02 ini mulai dari TPS hingga KPU dengan menjaga keberadaan C1 plano.
Alangkah baiknya bisa saling menahan diri, karena selain Pemilihan Presiden 2019 ini ada yang lebih penting yakni yang berhubungan dengan rakyat Indonesia. Sehingga jangan sampai mau diprovokasi yang akhirnya bisa menimbulkan gesekan.
"Kami pun saat ini terus melakukan rekapitulasi hasil perhitungan suara yang sumbernya dari C1 plano yang tentunya ini akan menjadi bukti kami saat rapat pleno hasil rekapitulasi di tingkat KPU khususnya di Sukabumi," tambahnya.
Di sisi lain, Heri yang juga ketua DPP Partai Gerindra dan Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi mengatakan untuk hasil rekapitulasi suara sesuai C1 yang diberikan saksi serta relawan pasangan Prabowo-Sandi di Sukabumi menang telak dengan raihan suara di Kabupaten Sukabumi sebanyak 70,25 persen dan Kota Sukabumi 70,34 persen.
Suara yang masuk tersebut dari 45,5 persen tempat pemungutan suara (TPS) dan dipastikan suaranya tidak akan berbeda jauh. Kemenangan Prabowo-Sandi sama seperti Prabowo-Hatta pada 2014 yang memenangi sekitar 70 persen suara masyarakat Sukabumi.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019