Berjibaku hingga dini hari demi menjaga suara

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Petugas TPS di Padang membuka kotak suara sebelum memulai proses pencoblosan di Padang. (Foto: Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)
Padang, (ANTARA) - Waktu telah menunjukan pukul 22.00 WIB pada Rabu (17/4), namun puluhan orang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 Lubuk Kilangan Padang, Sumatera Barat masih berjibaku dengan lembaran surat suara.

Saat itu mereka baru saja menyelesaikan penghitungan untuk surat suara DPR RI, kendati malam semakin larut tidak menyurutkan semangat menuntaskan pekerjaan mulia sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara pada Pemilu 2019.

Tak hanya para anggota KPPS, para saksi dari partai politik pun tetap istiqomah tak mau beranjak. Mereka memegang teguh prinsip pantang pulang sebelum formulir C1 ada di tangan.

Kendati sudah mulai melakukan penghitungan sejak pukul 13.30 WIB, hingga pukul 22.00 WIB baru tiga surat suara yang tuntas, yaitu surat suara pemilihan presiden, DPR RI dan DPD RI.

Masih ada dua surat suara lagi yang akan dibuka dan dihitung yakni DPRD provinsi dan DPRD kota.

Sembari menyesap kopi untuk mengusir kantuk, para personel KPPS yang terbilang muda tersebut bersepakat menuntaskan penghitungan.

Padahal sejak pukul 06.00 WIB mereka sudah berada di TPS dan sudah 14 jam bertugas tidak mengendorkan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan. Malam terus beranjak naik, jam demi jam berlalu, hingga pukul 00.00 WIB baru tuntas penghitungan untuk surat suara DPRD provinsi.

Artinya masih ada satu surat suara lagi yang mesti dihitung yaitu DPRD kota. Ketua KPPS meminta pendapat para saksi yang masih bertahan apakah mau dituntaskan atau dilanjutkan esok hari.

Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi diberikan tambahan waktu penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilu 2019 hingga 12 jam setelah hari pemungutan suara.

Karena kepalang basah semua pihak sepakat menuntaskan kendati hari sudah berganti menjadi Kamis dan warga lain terlelap dalam tidur.

Antara menahan kantuk dan sisa tenaga yang masih tersisa penghitungan suara terus berjalan. Tepat pukul 02.00 WIB akhirnya penghitungan suara selesai. Namun, jangan kira langsung bisa pulang. Ada banyak lembaran dan kertas plano yang mesti dituntaskan.

Butuh waktu sekitar satu jam untuk merekap semua dan mengisi beragam lembaran dan berita acara.

Tepat pukul 03.00 WIB dengan wajah lelah para personel KPPS bisa pulang ke rumah.
"Alhamdulillah meski lelah akhirnya tuntas," kata petugas KPPS Iftitahul.

Meski menerima honor tak seberapa mereka layak disebut pejuang demokrasi dan pemilu sesungguhnya. Di saat warga telah terlelap dalam mimpi mereka masih berjibaku mengamankan suara anak bangsa demi hasil pemilu yang berkualitas dan adil.

Tidak hanya para petugas KPPS, para saksi peserta pemilu pun adalah para sosok tangguh penjaga suara yang ikut bertahan hingga dini hari.

Menurut Ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera Lubuk Kilangan Padang, Edmon pihaknya menurunkan 149 saksi pada 149 TPS atau satu saksi per TPS. "Hampir semuanya pulang dini hari, bahkan ada yang karena belum selesai dilanjutkan kembali Kamis pagi," ujarnya.

Ia mengatakan di PKS semua saksi diharuskan pulang membawa formulir C1 yang telah ditandatangani KPPS dan saksi. Hingga Kamis pukul 11.00 WIB, dari 149 TPS baru 39 formulir C1 yang diantar saksi.

Tidak hanya para saksi dan KPPS, Wali Kota Padang Mahyeldi juga turut serta melakukan monitoring pada Rabu malam hingga Kamis dinihari.

Tidak puas hanya mendapat laporan soal perkembangan pelaksanaan pemilu pada pukul 01.00 WIB dinihari Wali Kota berangkat dari rumah dinas langsung terjun ke lapangan melihat kesiapan dan keamanan tempat penyimpanan surat suara di kecamatan yang ada di kota Padang.

Wako berkunjung kantor Camat Padang Barat, Padang Timur, Lubuk kilangan, Pauh dan Kuranji. Namun, hampir semua tempat penyimpanan suara tingkat kecamatan belum ada yg berisi karena masih melakukan penghitungan di TPS.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang akan menempatkan surat suara hasil pencoblosan pada pemilu legislatif dan pemilu presiden di daerah itu pada dua gudang dari lima gudang yang tersedia.

Ketua KPU Kota Padang M Sawati mengatakan surat suara akan ditempatkan di gudang yang dikelola oleh KPU Padang, satu gudang berada di Kantor KPU Padang dan satu gudang lain ada di kawasan Kurao Pagang.

Menurut dia, saat ini panitia KPPS masih ada yang melakukan penghitungan di TPS dan pihaknya menargetkan apabila penghitungan selesai pada malam hari maka surat harus diantarkan ke PPK.

“Namun jika hingga pukul 00.00 WIB surat belum selesai dihitung maka terpaksa surat suara bermalam di TPS dan penghitungan dilanjutkan esok hari. Kami berharap tentu surat suara segera terkumpul di Panitia Pemilihan Kecamatan kemudian dilakukan penghitungan,” kata dia.

Menurut dia, dalam beberapa waktu ke depan penghitungan dilakukan di tingkat kecamatan dan setelah itu baru di tingkat kota.

“Apabila di tingkat kecamatan telah selesai kami akan menjadwalkan rapat pleno hasil pemilu legislatif dan pemilu presiden di Kota Padang,” katanya.

Ia mengatakan sejauh ini pemilu di Kota Padang berjalan lancar meskipun terjadi beberapa persoalan di lapangan seperti surat suara yang kurang di beberapa TPS.

Beragam cerita yang hadir seputar perhelatan pemilu 2019 pada tahun ini setidaknya menorehkan kisah bagaimana perjuangan para penyelenggara pemilu perlu diapresiasi atas dedikasi kerja sepenuh hati berjuang untuk demokrasi.*


Baca juga: KPU: KPPS masih lengkapi administrasi penghitungan suara

Baca juga: Antusiasme penyandang disabilitas tunaikan hak pilih


 
Pewarta:
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Jokowi-Ma'ruf unggul di Rusia Sebelumnya

Jokowi-Ma'ruf unggul di Rusia

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS