Semarang (ANTARA) - Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha mengatakan kelambanan web KPU bukan karena serangan peretas, melainkan lalu lintas (traffic) makin padat setelah hari-H pencoblosan pemilu serentak, Rabu (17/4).
"Traffic sedang banyak-banyaknya masuk secara berbarengan sehingga terkesan aksesnya lambat atau beberapa orang yang koneksinya lambat terkesan tidak bisa terkoneksi," kata Pratama Persadha menjawab pertanyaan ANTARA di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Pratama yang pernah menjadi Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (sekarang BSSN) Pengamanan Teknologi Informasi (TI) KPU pada Pemilu 2014 mengatakan bahwa saat ini KPU sepertinya sedang memperkuat sistemnya, terutama di laman https://pemilu2019.kpu.go.id.
"Laman ini digunakan untuk publikasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019," kata Pratama yang juga dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pratama lantas berharap KPU bisa melakukan tuning system (sistem penyetelan) dengan baik atau bukan mencari jalan pintas mem-bypass sistem pengamanannya. Misalnya, melakukan tuning terhadap Web Application Firewall guna melindungi aplikasi webnya.
Baca juga: Pakar: Pengamanan web KPU agar ditingkatkan cegah peretasan
Baca juga: Pakar: peretasan Web KPU tak ubah hasil Pilkada
"Traffic sedang banyak-banyaknya masuk secara berbarengan sehingga terkesan aksesnya lambat atau beberapa orang yang koneksinya lambat terkesan tidak bisa terkoneksi," kata Pratama Persadha menjawab pertanyaan ANTARA di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Pratama yang pernah menjadi Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (sekarang BSSN) Pengamanan Teknologi Informasi (TI) KPU pada Pemilu 2014 mengatakan bahwa saat ini KPU sepertinya sedang memperkuat sistemnya, terutama di laman https://pemilu2019.kpu.go.id.
"Laman ini digunakan untuk publikasi hasil penghitungan suara Pemilu 2019," kata Pratama yang juga dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pratama lantas berharap KPU bisa melakukan tuning system (sistem penyetelan) dengan baik atau bukan mencari jalan pintas mem-bypass sistem pengamanannya. Misalnya, melakukan tuning terhadap Web Application Firewall guna melindungi aplikasi webnya.
Baca juga: Pakar: Pengamanan web KPU agar ditingkatkan cegah peretasan
Baca juga: Pakar: peretasan Web KPU tak ubah hasil Pilkada
Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019