Jakarta (ANTARA) - Pengamat Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno menilai Presiden terpilih harus menjadikan pengembangan transportasi umum sebagai proyek strategis nasional, baik di perkotaan, perdesaan maupun daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
"Jadikan Transportasi Umum sebagai Program Strategi Nasional (PSN), baik perkotaan dan pedesaan juga di daerah 3T," kata Djoko kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Djoko menambahkan transportasi umum itu antara lain untuk moda darat, udara, laut dan kereta api.
Ia mengatakan sebetulnya masih banyak pekerjaan rumah terkait pembenahan transportasi umum yang tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
"Dan juga di Renstra Perhubungan 2015-2018 yang belum dikerjakan," katanya.
Dengan upaya itu, menurut Djoko, apabila transportasi umum dijadikan proyek strategis nasional, keselamatan penumpang bisa meningkat.
Namun, dia menambahkan, hal ini memerlukan koordinasi dengan kementerian atau lembaga lainnya, bukan hanya kerja dari Kementerian Perhubungan.
“Karena itu, Presiden terpilih harus menjadikan transportasi umum itu PSN, apabila ingin rakyat benar-benar menikmatinya,” katanya.
Saat ini berdasarkan hitung cepat yang dilakukan Populi Center, Pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin unggul 54,32 persen, sementara Pasangan 02 Prabowo-Sandi 45,68 persen.
Namun, hitung cepat belum dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Pengamat sarankan pemerintah pikir ulang pembangunan LRT
Baca juga: Pengamat: Sebaiknya KRL kelas premium tidak dioperasikan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019