Denpasar (ANTARA) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra optimistis angka partisipasi pemilih di ibu kota Provinsi Bali itu dalam Pemilu 2019 meningkat dibandingkan pemilu maupun pilkada tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan lebih banyak masyarakat yang datang ke TPS, saya yakin tingkat partisipasi semakin baik, indeks demokrasi dan pemahaman politik masyarakat juga semakin baik," kata Rai Mantra usai mencoblos di TPS 15 Sumerta Kelod yang berlokasi di SDN 9 Sumerta, Denpasar, Rabu.
Orang nomor satu di Denpasar itu mengharapkan tidak ada warga yang tidak menyalurkan hak pilihnya alias golput dalam Pemilu Serentak 2019.
"Tetapi 'kan kita tidak tahu juga kesibukan masyarakat. Kalau bisa 100 persen hadir bagus sekali," ujarnya.
Ia memprediksi partisipasi pemilih di Denpasar untuk pemilu kali ini berada di kisaran 70 hingga 90 persen. Sebelumnya dalam Pilkada Bali 2018, tingkat partisipasi pemilih di Kota Denpasar sebesar 70,2 persen.
"Kalau saya melihat dan dari pengalaman sendiri, dari sekian pemilu, dari 2005, ini saya tumben melihat kehadiran masyarakat lebih banyak dan lebih antusias," ucap Rai Mantra yang hadir ke TPS didampingi ibunda dan istrinya Selly Fajarini Mantra itu.
Rai Mantra mengaku dalam pelaksanaan pemilu-pemilu sebelumnya, mengantre di TPS tidak sampai lima menit, tetapi untuk Pemilu 2019 ini harus rela menunggu giliran mencoblos lebih lama.
"Meskipun wali kota, saya sama harus mengantre dengan masyarakat, tidak ada skala prioritas," kata Rai Mantra yang hadir ke TPS dengan menggunakan pakaian adat Bali bernuansa putih itu.
Di sisi lain, Rai Mantra mengharapkan pelaksanaan Pemilu 2019 di daerah setempat dapat berjalan dengan baik, kondusif, tenang dan damai.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga sempat mengkritisi ukuran surat suara yang cukup besar sehingga lumayan menyulitkan untuk dilipat terutama bagi pemilih yang berusia lanjut dan juga pemilih disabilitas.
Usai mencoblos, Rai Mantra mendapat kenang-kenangan berupa tas ramah lingkungan berbahan kain bertuliskan "Mari Kurangi Penggunaan Kantong Plastik" dari petugas KPPS.
"Dengan lebih banyak masyarakat yang datang ke TPS, saya yakin tingkat partisipasi semakin baik, indeks demokrasi dan pemahaman politik masyarakat juga semakin baik," kata Rai Mantra usai mencoblos di TPS 15 Sumerta Kelod yang berlokasi di SDN 9 Sumerta, Denpasar, Rabu.
Orang nomor satu di Denpasar itu mengharapkan tidak ada warga yang tidak menyalurkan hak pilihnya alias golput dalam Pemilu Serentak 2019.
"Tetapi 'kan kita tidak tahu juga kesibukan masyarakat. Kalau bisa 100 persen hadir bagus sekali," ujarnya.
Ia memprediksi partisipasi pemilih di Denpasar untuk pemilu kali ini berada di kisaran 70 hingga 90 persen. Sebelumnya dalam Pilkada Bali 2018, tingkat partisipasi pemilih di Kota Denpasar sebesar 70,2 persen.
"Kalau saya melihat dan dari pengalaman sendiri, dari sekian pemilu, dari 2005, ini saya tumben melihat kehadiran masyarakat lebih banyak dan lebih antusias," ucap Rai Mantra yang hadir ke TPS didampingi ibunda dan istrinya Selly Fajarini Mantra itu.
Rai Mantra mengaku dalam pelaksanaan pemilu-pemilu sebelumnya, mengantre di TPS tidak sampai lima menit, tetapi untuk Pemilu 2019 ini harus rela menunggu giliran mencoblos lebih lama.
"Meskipun wali kota, saya sama harus mengantre dengan masyarakat, tidak ada skala prioritas," kata Rai Mantra yang hadir ke TPS dengan menggunakan pakaian adat Bali bernuansa putih itu.
Di sisi lain, Rai Mantra mengharapkan pelaksanaan Pemilu 2019 di daerah setempat dapat berjalan dengan baik, kondusif, tenang dan damai.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga sempat mengkritisi ukuran surat suara yang cukup besar sehingga lumayan menyulitkan untuk dilipat terutama bagi pemilih yang berusia lanjut dan juga pemilih disabilitas.
Usai mencoblos, Rai Mantra mendapat kenang-kenangan berupa tas ramah lingkungan berbahan kain bertuliskan "Mari Kurangi Penggunaan Kantong Plastik" dari petugas KPPS.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019