Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku terpilih Murad Ismail yang juga Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf menyalurkan hak politik pada Pemilihan Presiden dan wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Legislatif (Pileg) serentak 2019, Rabu.
Didampingi istri Widya Pratiwi, Murad menyalurkan hak politiknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Kelurahan Tihu, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Murad dan istri datang ke TPS yang berjarak sekitar 500 meter dari kediaman pribadi, menggunakan mobil dan kawal oleh sejumlah petugas keamanan, sekitar pukul 12.00 WIT.
Sebelum melakukan pencoblosan, Murad sempat berbincang selama dua menit dengan Panitia Penyelenggara Pemilu (PPS) setempat. Ia menanyakan kondisi TPS dan jalannya pencoblosan yang telah digelar sejak pukul 07.00 WIT.
Murad sendiri terdaftar sebagai pemilih dengan nomor urut 166 dari 181 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 01 Kelurahan Tihu, sedangkan istrinya menyalurkan hak suara menggunakan surat keterangan.
Saat melakukan proses pencoblosan, Murad menghabiskan waktu sedikitnya 10 menit untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan anggota DPR tingkat provinsi dan kota.
"Sempat bingung juga karena banyak banget, mesti membuka satu-satu dan memperhatikan dengan seksama," seloroh Murad usai melakukan proses pencoblosan.
Dikatakannya sebagai Ketua TKD Jokowi - Ma'ruf di Maluku, dirinya optimis calon presiden dengan nomor urut 01 akan mendapatkan banyak suara dari Maluku, minimal 70 hingga 75 persen suara.
Hal ini dikarenakan bupati dan walikota dari 10 dari 11 kabupaten/kota di Maluku berasal dari partai yang mengusung Jokowi - Ma'ruf. Selain itu, 25 persen kursi parlemen yang menyebar di daerah juga berasal dari partai-partai yang sama.
"Kita tetap optimis. Dari 11 kabupaten/kota, hanya wali kota Tual yang dari PKS, sisanya dari partai-partai yang mengusung 01. Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar dipastikan memberi dukungan penuh pada 01 karena antusiasme masyarakat di sana besar sekali," katanya.
Didampingi istri Widya Pratiwi, Murad menyalurkan hak politiknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Kelurahan Tihu, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Murad dan istri datang ke TPS yang berjarak sekitar 500 meter dari kediaman pribadi, menggunakan mobil dan kawal oleh sejumlah petugas keamanan, sekitar pukul 12.00 WIT.
Sebelum melakukan pencoblosan, Murad sempat berbincang selama dua menit dengan Panitia Penyelenggara Pemilu (PPS) setempat. Ia menanyakan kondisi TPS dan jalannya pencoblosan yang telah digelar sejak pukul 07.00 WIT.
Murad sendiri terdaftar sebagai pemilih dengan nomor urut 166 dari 181 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 01 Kelurahan Tihu, sedangkan istrinya menyalurkan hak suara menggunakan surat keterangan.
Saat melakukan proses pencoblosan, Murad menghabiskan waktu sedikitnya 10 menit untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan anggota DPR tingkat provinsi dan kota.
"Sempat bingung juga karena banyak banget, mesti membuka satu-satu dan memperhatikan dengan seksama," seloroh Murad usai melakukan proses pencoblosan.
Dikatakannya sebagai Ketua TKD Jokowi - Ma'ruf di Maluku, dirinya optimis calon presiden dengan nomor urut 01 akan mendapatkan banyak suara dari Maluku, minimal 70 hingga 75 persen suara.
Hal ini dikarenakan bupati dan walikota dari 10 dari 11 kabupaten/kota di Maluku berasal dari partai yang mengusung Jokowi - Ma'ruf. Selain itu, 25 persen kursi parlemen yang menyebar di daerah juga berasal dari partai-partai yang sama.
"Kita tetap optimis. Dari 11 kabupaten/kota, hanya wali kota Tual yang dari PKS, sisanya dari partai-partai yang mengusung 01. Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kepulauan Tanimbar dipastikan memberi dukungan penuh pada 01 karena antusiasme masyarakat di sana besar sekali," katanya.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019