Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil terus mempercepat penuntasan rekam data kartu tanda penduduk (KTP) elektronik sebelum pemungutan suara Pemilu 2019.
"Kami menerjunkan semua petugas Dukcapil masing-masing kabupaten/kota untuk menuntaskan rekam data KTP-e hingga sebelum Pemilu 17 April 2019," kata Kepala Dispermadescapil Provinsi Jateng Sugeng Riyanto di Semarang, Senin.
Ia mengungkapkan dari 27.170.584 orang yang wajib e-KTP, hingga saat ini tercatat masih ada 345.128 orang yang belum melakukan perekaman data KTP-e.
Menurut dia, masih banyaknya warga yang belum rekam data KTP-e itu antara lain disebabkan yang bersangkutan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, menjadi perantau di luar Pulau Jawa dan ada juga yang sedang proses mutasi.
"Data ini berkembang secara dinamis dari kabupaten/kota di Jateng," ujarnya.
Sugeng menyebutkan jajarannya di semua kabupaten/kota juga melakukan jemput bola pada Sabtu dan Minggu guna mempercepat penuntasan perekaman data KTP-e.
Setiap daerah, kata dia, mengerahkan 20-30 petugas yang akan bekerja "full time" hingga dilakukan kerja lembur pada malam hari.
"Kita kerahkan petugas Dukcapil tiap kabupaten/kota karena kita harus menyelesaikan rekam KTP-e khususnya bagi para pemohon baru yang berusia 17 tahun, petugas kita lembur sampai hari H pencoblosan," katanya.
Baca juga: Ribuan KTP elektronik masih menumpuk di Dukcapil Palu
Baca juga: Lapas Bandarlampung kebut perekaman KTP-el warga binaan
Baca juga: Masyarakat tidak masuk DPT bisa memilih menggunakan KTP
"Kami menerjunkan semua petugas Dukcapil masing-masing kabupaten/kota untuk menuntaskan rekam data KTP-e hingga sebelum Pemilu 17 April 2019," kata Kepala Dispermadescapil Provinsi Jateng Sugeng Riyanto di Semarang, Senin.
Ia mengungkapkan dari 27.170.584 orang yang wajib e-KTP, hingga saat ini tercatat masih ada 345.128 orang yang belum melakukan perekaman data KTP-e.
Menurut dia, masih banyaknya warga yang belum rekam data KTP-e itu antara lain disebabkan yang bersangkutan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, menjadi perantau di luar Pulau Jawa dan ada juga yang sedang proses mutasi.
"Data ini berkembang secara dinamis dari kabupaten/kota di Jateng," ujarnya.
Sugeng menyebutkan jajarannya di semua kabupaten/kota juga melakukan jemput bola pada Sabtu dan Minggu guna mempercepat penuntasan perekaman data KTP-e.
Setiap daerah, kata dia, mengerahkan 20-30 petugas yang akan bekerja "full time" hingga dilakukan kerja lembur pada malam hari.
"Kita kerahkan petugas Dukcapil tiap kabupaten/kota karena kita harus menyelesaikan rekam KTP-e khususnya bagi para pemohon baru yang berusia 17 tahun, petugas kita lembur sampai hari H pencoblosan," katanya.
Baca juga: Ribuan KTP elektronik masih menumpuk di Dukcapil Palu
Baca juga: Lapas Bandarlampung kebut perekaman KTP-el warga binaan
Baca juga: Masyarakat tidak masuk DPT bisa memilih menggunakan KTP
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019