Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang, MSi mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa menjadi penentu kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 17 April 2019.
"Secara demografis, pemilih NTT lebih dari tiga juta, merupakan jumlah yang relatif kecil, namun bisa saja menjadi penentu kemenangan sehingga tidak ada alasan bagi pasangan calon 01 maupun 02, tidak mengagendakan kampanye di NTT," kata Ahmad Atang di Kupang, Jumat.
Suasana menjelang Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019 di provinsi berbasis kepulauan itu terasa adem-adem saja. Tidak ada atmosfir politik yang terasa di daerah ini.
Menurut Ahmad Atang, kampanye merupakan agenda penting para politisi untuk mempertemukan gagasan dalam menarik simpati publik dalam menentukan pilihan politik.
"Dan memang perhatian publik terhadap kampanye lebih tertuju kepada kampanye pilpres sehingga situasi kampanye pilpres lebih menggema daripada pemilu legislatif (pileg)," katanya.
Agenda kampanye pilpres telah lama dimulai dan pasangan calon presiden dan wakil presiden bersama partai pengusung sudah berkeliling, baik oleh 01 maupun 02.
NTT merupakan salah satu daerah yang mendapat kebagian agenda kampanye paslon, baik paslon 01 maupun paslon 02, namun hingga saat ini belum terlihat geliatnya.
Dia mengatakan, dilihat dari posisi geopolitik, NTT sangat penting karena merupakan daerah yang berbatasan dengan dua negara, yakni berbatasan darat dengan Timor Leste dan laut dengan Australia sehingga rakyat daerah itu membutuhkan komitmen politik capres.
"Apa konsesi yang menjadi jaminan jika 01 atau 02 yang menang dan NTT dapat apa?. Karena itu kehadiran paslon capres di NTT menjadi harapan publik," katanya.
Dia menambahkan, secara personal, baik capres Prabowo Subianto dan terlebih capres Jokowi berulang kali mengunjungi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun makna kunjungan yang dilakukan sebelumnya berbeda jika kunjungan kali ini dalam kapasitas sebagai calon presiden sehingga akan memberikan kesan tersendiri di hati pemilih.
"Karena itu kita berharap di sisa waktu yang ada, kedua kandidat paslon presiden telah mengagendakan waktu untuk NTT," katanya mantan Pembantu Rektor I UMK itu.
"Secara demografis, pemilih NTT lebih dari tiga juta, merupakan jumlah yang relatif kecil, namun bisa saja menjadi penentu kemenangan sehingga tidak ada alasan bagi pasangan calon 01 maupun 02, tidak mengagendakan kampanye di NTT," kata Ahmad Atang di Kupang, Jumat.
Suasana menjelang Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019 di provinsi berbasis kepulauan itu terasa adem-adem saja. Tidak ada atmosfir politik yang terasa di daerah ini.
Menurut Ahmad Atang, kampanye merupakan agenda penting para politisi untuk mempertemukan gagasan dalam menarik simpati publik dalam menentukan pilihan politik.
"Dan memang perhatian publik terhadap kampanye lebih tertuju kepada kampanye pilpres sehingga situasi kampanye pilpres lebih menggema daripada pemilu legislatif (pileg)," katanya.
Agenda kampanye pilpres telah lama dimulai dan pasangan calon presiden dan wakil presiden bersama partai pengusung sudah berkeliling, baik oleh 01 maupun 02.
NTT merupakan salah satu daerah yang mendapat kebagian agenda kampanye paslon, baik paslon 01 maupun paslon 02, namun hingga saat ini belum terlihat geliatnya.
Dia mengatakan, dilihat dari posisi geopolitik, NTT sangat penting karena merupakan daerah yang berbatasan dengan dua negara, yakni berbatasan darat dengan Timor Leste dan laut dengan Australia sehingga rakyat daerah itu membutuhkan komitmen politik capres.
"Apa konsesi yang menjadi jaminan jika 01 atau 02 yang menang dan NTT dapat apa?. Karena itu kehadiran paslon capres di NTT menjadi harapan publik," katanya.
Dia menambahkan, secara personal, baik capres Prabowo Subianto dan terlebih capres Jokowi berulang kali mengunjungi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun makna kunjungan yang dilakukan sebelumnya berbeda jika kunjungan kali ini dalam kapasitas sebagai calon presiden sehingga akan memberikan kesan tersendiri di hati pemilih.
"Karena itu kita berharap di sisa waktu yang ada, kedua kandidat paslon presiden telah mengagendakan waktu untuk NTT," katanya mantan Pembantu Rektor I UMK itu.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019