Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjelaskan kerja sama yang dilakukan dengan sejumlah negara sahabat bertujuan salah satunya untuk transfer iptek.
"Jadi menurut saya dalam hal untuk 'transfer of knowledge', 'transfer technology' dan 'transfer of management', atau 'transfer of system' kenapa tidak kita berpartner dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik," kata Jokowi dalam Debat Ke-4 Capres Pemilu 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu malam.
Menurut Jokowi, sejumlah bandara maupun pelabuhan komersial pun tetap dikelola oleh perusahaan BUMN seperti Angkasa Pura maupun Pelindo.
Dia mengatakan pemerintah tidak memberikan pengelolaan lapangan udara yang digunakan oleh Angkatan Udara kepada pihak swasta.
Kerja sama dan investasi dari negara lain dibutuhkan untuk membangun infrastruktur di beberapa wilayah di Indonesia.
"Sekali lagi investasi-investasi seperti itu masih kita perlukan dalam rangka membangun infrastruktur di negara kita yang sangat ketinggalan dari negara-negara lain," ujar Presiden.
Mantan gubernur DKI Jakarta menjelaskan ketertinggalan fasilitas infrastruktur bidang transportasi menyebabkan biaya transportasi dan logistik di Tanah Air membengkak dibanding dengan dua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura.
Pada pemerintahan Kabinet Kerja, pemerintah memfokuskan anggaran untuk membangun proyek infrastruktur.
Selanjutnya Jokowi berencana menggunakan anggaran untuk membangun SDM Indonesia.
Baca juga: TKD Jatim nilai debat capres bukti pengalaman Jokowi
Baca juga: Relawan muda Jokowi gelar nobar tekan golput di kalangan milenial
Baca juga: Debat capres ke-4 dinilai belum sentuh subtansi masalah pemerintahan
"Jadi menurut saya dalam hal untuk 'transfer of knowledge', 'transfer technology' dan 'transfer of management', atau 'transfer of system' kenapa tidak kita berpartner dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan manajemen yang lebih baik," kata Jokowi dalam Debat Ke-4 Capres Pemilu 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu malam.
Menurut Jokowi, sejumlah bandara maupun pelabuhan komersial pun tetap dikelola oleh perusahaan BUMN seperti Angkasa Pura maupun Pelindo.
Dia mengatakan pemerintah tidak memberikan pengelolaan lapangan udara yang digunakan oleh Angkatan Udara kepada pihak swasta.
Kerja sama dan investasi dari negara lain dibutuhkan untuk membangun infrastruktur di beberapa wilayah di Indonesia.
"Sekali lagi investasi-investasi seperti itu masih kita perlukan dalam rangka membangun infrastruktur di negara kita yang sangat ketinggalan dari negara-negara lain," ujar Presiden.
Mantan gubernur DKI Jakarta menjelaskan ketertinggalan fasilitas infrastruktur bidang transportasi menyebabkan biaya transportasi dan logistik di Tanah Air membengkak dibanding dengan dua negara tetangga, yaitu Malaysia dan Singapura.
Pada pemerintahan Kabinet Kerja, pemerintah memfokuskan anggaran untuk membangun proyek infrastruktur.
Selanjutnya Jokowi berencana menggunakan anggaran untuk membangun SDM Indonesia.
Baca juga: TKD Jatim nilai debat capres bukti pengalaman Jokowi
Baca juga: Relawan muda Jokowi gelar nobar tekan golput di kalangan milenial
Baca juga: Debat capres ke-4 dinilai belum sentuh subtansi masalah pemerintahan
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019