Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Harmonisasi didalam berbagai interaksi dan proses komunikasi yang dijalani sehari-hari penting dijaga, apalagi menjelang Pemilu 2019 yang karena perbedaan pilihan dapat menyebabkan keretakan hubungan sosial bahkan kekerabatan.
Kamaruddin Hasan, pengajar Ilmu Komunikasi di Universitas Malikussaleh, Aceh pada Rabu, mengatakan, bahwa menjaga nilai dan estetika komunikasi sangat penting dilakukan, supaya tidak menjadi sebuah persoalan di dalam masyarakat bahkan dapat menghancurkan nilai-nilai luhur pergaulan sosial.
“Oleh karena itu, upaya harmonisasi harus terus dipupuk dan dijaga sehingga keselarasan di dalam membangun dan mengembangkan interaksi sosial dapat terus berlangsung tanpa disebabkan oleh perbedaan pendapat ataupun pilihan,” kata Kamaruddin Hasan.
Menurutnya, menjelang pesta demokrasi yang dibarengi dengan meningkatnya suhu politik, perbedaan pendapat ataupun pilihan menjadi sebuah hal yang tidak mungkin terelakkan. Akan tetapi dengan tetap saling menghargai dan menyeleraskan hubungan interaksi sosial melalui komunikasi yang baik, maka berbagai potensi dan ancaman keretakan hubungan sosial dan individu dapat dicegah.
Untuk mencapai tujuan dan arah tersebut, peran dari aktor-aktor politik ataupun pelaku politik yang ikut dalam kancah pesta demokrasi itu sendiri sangat penting, karena melalui berbagai komentar dan statemen yang dikeluarkan yang merupakan bagian dari komunikasi politik akan memberi pengaruh kepada masyarakat terutama pendukungnya.
“Pesan-pesan politik yang disampaikan untuk mempengaruhi orang lain untuk tujuan yang diinginkan, haruslah selalu memperhatikan sisi harmonisasi sosial, budaya dan juga individu,” ujar Kamaruddin.
Oleh karena itu sangat disayangkan, apabila tidak terjaganya sistem komunikasi yang baik dan edukatif pada masa-masa menjelang perhelatan pesta demokrasi seperti sekarang, akan berdampak terjadinya mis-komunikasi sosial karena beda pendapat dan pilihan.
“Peran kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan komunikasi yang baik dengan memperhatikan nilai-nilai sosial yang ada, sehingga keharmonisan kehidupan sosial masyarakat selalu terjaga,” pungkas Kamaruddin.
Kamaruddin Hasan, pengajar Ilmu Komunikasi di Universitas Malikussaleh, Aceh pada Rabu, mengatakan, bahwa menjaga nilai dan estetika komunikasi sangat penting dilakukan, supaya tidak menjadi sebuah persoalan di dalam masyarakat bahkan dapat menghancurkan nilai-nilai luhur pergaulan sosial.
“Oleh karena itu, upaya harmonisasi harus terus dipupuk dan dijaga sehingga keselarasan di dalam membangun dan mengembangkan interaksi sosial dapat terus berlangsung tanpa disebabkan oleh perbedaan pendapat ataupun pilihan,” kata Kamaruddin Hasan.
Menurutnya, menjelang pesta demokrasi yang dibarengi dengan meningkatnya suhu politik, perbedaan pendapat ataupun pilihan menjadi sebuah hal yang tidak mungkin terelakkan. Akan tetapi dengan tetap saling menghargai dan menyeleraskan hubungan interaksi sosial melalui komunikasi yang baik, maka berbagai potensi dan ancaman keretakan hubungan sosial dan individu dapat dicegah.
Untuk mencapai tujuan dan arah tersebut, peran dari aktor-aktor politik ataupun pelaku politik yang ikut dalam kancah pesta demokrasi itu sendiri sangat penting, karena melalui berbagai komentar dan statemen yang dikeluarkan yang merupakan bagian dari komunikasi politik akan memberi pengaruh kepada masyarakat terutama pendukungnya.
“Pesan-pesan politik yang disampaikan untuk mempengaruhi orang lain untuk tujuan yang diinginkan, haruslah selalu memperhatikan sisi harmonisasi sosial, budaya dan juga individu,” ujar Kamaruddin.
Oleh karena itu sangat disayangkan, apabila tidak terjaganya sistem komunikasi yang baik dan edukatif pada masa-masa menjelang perhelatan pesta demokrasi seperti sekarang, akan berdampak terjadinya mis-komunikasi sosial karena beda pendapat dan pilihan.
“Peran kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan komunikasi yang baik dengan memperhatikan nilai-nilai sosial yang ada, sehingga keharmonisan kehidupan sosial masyarakat selalu terjaga,” pungkas Kamaruddin.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019